Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Tidak Suka dengan Paslon? Jangan Dipilih bukan Diadang

Renatha Swasthy
19/11/2016 18:42
Tidak Suka dengan Paslon? Jangan Dipilih bukan Diadang
(MIROMMY PUJIANTO)

PENELITI Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Muhamad Fadli meminta pihak-pihak yang kerap mengadang pasangan calon saat melakukan kampanye untuk menghentikan sikap mereka. Jika tidak suka dengan calon bisa dilakukan dengan tidak memilih calon yang bersangkutan.

"Ketika kita memilih di negara demokrasi, satu-satunya cara adalah melalui pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah. Kalau ada yang merasa paslon tidak tersalurkan, tidak berpihak, tinggal tidak memilih di TPS bukan ditolak. Itu justru pidana," kata Fadli dalam diskusi 'Olah Strategi Atas Fenomena Penolakan Kampanye di DKI' di Gado-gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11).

Jika ingin cara lebih baik, kata Fadli, bisa dilakukan dengan dialog dengan paslon. Ketika ada paslon yang datang, namun tidak sesuai dengan keinginan, bisa kita utarakan pendapat kita.

Hal itu, lebih baik dilakukan dari pada pengadangan. Sebab, pengadangan adalah tindakan pidana dan merusak demokrasi.

Lebih jauh pengadangan membuat masyarakat tidak mendapat informasi soal visi misi paslon. Padahal, informasi itu penting untuk mengetahui apa yang bakal dijalankan paslon bila terpilih nanti.

"Karena metode pemilihan sekarang memang lebih berdialog dengan paslon," pungkas dia. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya