Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MUTU udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat dan menempati peringkat kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia pada Kamis (12/6) pagi.
Berdasarkan situs kualitas udara IQAir yang dipantau pukul 06.00 WIB, Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) Jakarta menempati angka 169 dengan butiran partikel halus PM2.5 di angka 80,5 mikrogram per meter kubik.
Kondisi udara tidak sehat memiliki arti merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Situs tersebut juga merekomendasikan agar masyarakat menutup jendela dan menghindari beraktivitas di luar ruangan. Kalaupun harus ke luar ruangan disarankan menggunakan masker.
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Bagdad, Iraq di angka 175, urutan ketiga Delhi, India di angka 156, urutan keempat Kinshasa, Kongo-Kinshasa di angka 145, dan urutan kelima Addis Ababa, Etiopia Inggris di angka 130.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta saat ini memiliki 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang disebar di sejumlah wilayah administrasi.
Data dari hasil monitoring SPKU tersebut kemudian ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara yang merupakan hasil penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.
Data yang ada di SPKU Jakarta ini sudah terintegrasi dengan data yang dimiliki Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Vital Strategies. (Ant/P-3)
Berdasarkan catatan BPBD Kendal ancaman banjir rob masih menjadi momok bagi ribuan keluarga di Kabupaten Kendal, setidaknya ada 7 desa/kelurahan di 3 kecamatan.
38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi hujan ringan, hujan sedang, hujan disertai dengan petir, berawan, dan berawan tebal yang akan melanda
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 1 Juli 2025.
Bibit Siklon Tropis 98W diperkirakan masih terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina yang mana sistem ini membentuk daerah penambatan kecepatan angin atau konvergensi
BMKG merilis prakiraan cuaca Senin, 30 Juni 2025. Hujan sedang hingga lebat disertai petir berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved