Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
TIM sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat menyayangkan penolakan yang terjadi kepada paslon di lapangan. KPU dan Bawaslu DKI diharapkan bisa mengawasi langsung jalannya kampanye.
"KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara harus lebih galak. Jangan cuma duduk-duduk di kantor saja," kata Tim Sukses Ahok-Djarot, Bestari Barus, saat dihubungi, Kamis (10/11).
Undang Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Pilkada menjamin hak pasangan calon untuk berkampanye dan melakukan sosialisasi kepada masyakat. Pernyataan itu berbanding terbalik dengan kenyataan yang diterima pasangan calon nomor urut 2 tersebut.
"Bawaslu harus melakukan tindakan langsung, ikut turun ke lapangan. Ini berlaku kepada paslon mana pun," terang dia.
Di sisi lain, Bestari khawatir penolakan di lapangan kepada Ahok-Djarot dapat menggiring opini publik. Terlebih Betari meyakini Ahok-Djarot bisa menang satu putaran dalam Pilkada 2017 mendatang.
"Nanti pasti ada ucapan 'Kok menang satu putaran, padahal ada aksi penolakan di mana-mana'," ucap Bestari.
Kemarin, Djarot ditolak di Kembangan, Jakarta Barat. Beberapa waktu lalu Ahok pun mendapat penolakan di Rawa Belong, Jakarta Barat. Kemarin juga tim sukses melaporkan penolakan ini kepada Bawaslu DKI. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved