Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ricuh Demo, Demonstran hingga Polisi Luka

Akmal Fauzi
04/11/2016 23:16
Ricuh Demo, Demonstran hingga Polisi Luka
(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

KERICUHAN yang terjadi saat aksi demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, memakan sejumlah korban luka. Satu di antaranya ustaz Arifin Ilham.

Arifin Ilham saat itu tengah menenangkan massa yang tengah ricuh. Ia datang bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dari Istana Negara dengan berjalan kaki.

Keduanya dikawal beberapa anggota polisi. Informasi yang beredar, Arifin terpeleset dari mobil panggung demo lantaran terkena gas air mata.

"Ya tadi jatuh, langsung dibawa ke RS Budi Kemuliaan," kata Abdul Ghofur, salah satu peserta demo di RS Budi Kemuliaan.

Selain itu, beberapa polisi mengalami luka. Bahkan di antaranya ada yang terkena anak panah dari demonstran.

"Iya ada yang kena panah, diduga dari massa HMI," kata Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suntana.

Kericuhan pada aksi itu memang sudah terlihat sejak siang. Demonstran yang terdiri atas ormas Islam dan mahasiswa itu berkumpul di titik akhir Jalan Merdeka Barat. Beberapa demonstran yang ada di sisi kanan, atau depan RRI beberapa kali melempar botol air mineral.

Puncaknya pada sore hari, saat tidak ada kesepakatan antara perwakilan demonstran dan pihak Istana tidak menemui kesepakatan, kericuhan kembali pecah.

Massa yang mencoba merangsek masuk, polisi terpaksa menembak gas air mata. Kericuhan yang terjadi hampir dua jam itu membuat sejumlah kerusakan. Empat mobil polisi di bakar hingga kerusakan taman di Monas.

Insiden di Istana Negara tampaknya berimbas ke wilayah lainnya di Jakarta.

Di kawasan Luar Batang, Kali Pakin Penjaringan, Jakarta Utara sekitar pukul 21.00 WIB dengan jumlah massa sekitar 300 orang merusak kendaraan polisi hingga menjarah minimarket.

"Itu akibat adanya informasi ricuh di Istana, makanya mereka ada yang menggerakkan makanya itu masih kami selidiki," ujar dia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya