Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JUMLAH pemudik yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta mulai berkurang pada H-1 perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah atau Minggu (30/3). Jumlah pemudik berkurang drastis dari puncak arus mudik yang terjadi pada 28 Maret 2025.
Hal itu berdasarkan pantauan Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam Mayjen TNI Purwito Hadi Wardono.
"Kami memperoleh informasi dari Angkasa Pura bahwa kegiatan mudik berjalan dengan lancar, puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28, dan hari sampai besok sudah mulai menurun. Sampai hari ini juga tidak ada kendala," kata dia seperti dikutip Antara, Minggu (30/3).
Dia mengatakan ada beberapa faktor penyebab berkurangnya jumlah pemudik menjelang hari H Lebaran. Salah satunya yakni pemberlakuan work from anywhere (WFA) oleh pemerintah yang memungkinkan masyarakat mudik lebih dahulu tanpa harus meninggalkan pekerjaan.
Di saat yang sama, Deputi GM Operation and Service Bandara Soekarno-Hatta, Oka Setiawan mengatakan jumlah pemudik yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta hari ini sebanyak 146 ribu orang.
"Hal ini turun signifikan dibanding pada tanggal 28 Maret yang tercatat kurang lebih sebanyak 180 ribu penumpang," kata Oka.
Walau jumlah penumpang menurun, Oka memastikan pihaknya tetap menyiapkan pelayanan yang terbaik bagi para calon penumpang.
"Semua fasilitas di bandara dipastikan layak untuk digunakan seperti ruang tunggu, kamar mandi, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya," ujarnya.
Pihaknya juga memastikan seluruh armada pesawat yang akan mengudara sudah melewati proses pemeriksaan terlebih dahulu demi menjamin keselamatan para penumpang.
Seluruh rangkaian fasilitas pelayanan tersebut, kata Oka, akan terus diberikan hingga nantinya masa arus balik Lebaran.
"Untuk arus balik, kami memprediksi terjadi pada tanggal 5 dan 6 April. Kami sudah mempersiapkan seluruh fasilitas, termasuk juga SDM kami,” kata Oka. (Ant/P-4)
Bermain gawai dapat menjadi salah satu pemicu mabuk perjalanan.
Mudik bersama anak bisa menciptakan pengalaman baru. Awas perjalanan panjang bisa membuat anak rewel. Simak tips berikut agar perjalanan si kecil nyaman.
Kemacetan di jalan menjadi salah satu tantangan bagi para pemudik. Kondisi ini kerap memicu stres. simak kiat berikut untuk mengatasinya
Bayi memerlukan perhatian ekstra dan kenyamanan selama perjalanan, terutama ketika menggunakan motor yang memiliki kondisi dan kestabilan yang berbeda dengan mobil
Apa saja yang perlu dilakukan agar Lebaran tetap lancar tanpa bantuan ART di rumah? Mari simak kiat berikut.
Dokter spesialis anak lulusan Universitas Padjadjaran dr. Ackni Hartati, Sp.A, M.Kes menyampaikan kiat yang bisa dilakukan orangtua ketika anak sakit saat perjalanan mudik
Pakar kesehatan anak dr. Dwinanda Aidina, Sp. A, Subsp. I.P.T mengingatkan agar orang dewasa menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung telah menetapkan masa angkutan lebaran tahun 2024 selama 22 hari, dimulai dari 31 Maret hingga 21 April 2024.
Para pemain timnas sepakat tetap berada di tempat pemusatan latihan.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika meluncurkan buku elektronik Mudik Aman & Sehat 2022.
Pemudik bisa mampir dan beristirahat jika mengalami kelelahan dalam perjalanan pulang menuju kampung halaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved