Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GEDUNG pertunjukan simulasi benda langit Planetarium Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM) sampai saat ini masih ditutup sejak 2020. Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Justin Adrian Untayana menyebut penutupan terjadi karena adanya dualisme pengelolaan antara Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Politisi PSI ini mengatakan, hal itu mengakibatkan karena belum terlaksananya perbaikan proyektor dan terhambatnya pemanfaatan fasilitas tersebut sebagai sarana edukasi dan pemajuan kebudayaan.
Oleh karenanya, ia mendesak agar Pemprov DKI menyelesaikan masalah dualisme pengelolaan yang terjadi pasca revitalisasi TIM tersebut. Sebab, hal ini merugikan masyarakat yang ingin memanfaatkan fasilitas di sana.
“Kami sangat mendukung operasional Planetarium segera dipulihkan, tetapi dualisme pengelolaan ini harus segera diselesaikan. Tanpa kejelasan, ada risiko anggaran yang diajukan Dinas Kebudayaan tidak tepat sasaran atau terhambat implementasinya,” kata Justin dalam keterangannya, Selasa (29/10).
Dalam masa penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 saat ini, Justin menegaskan Dinas Kebudayaan harus bisa menjelaskan skema pengelolaan Planetarium sebelum pengajuan anggaran disetujui.
Ia menegaskan, PT Jakpro memiliki hak pengelolaan atas fasilitas hasil revitalisasi, tetapi fungsi edukasi publik dan pengembangan sains selama ini menjadi tanggung jawab Dinas Kebudayaan.
Kondisi ini disinyalir menimbulkan ketidakpastian dalam managemen pengelolaan, dan masyarakatlah yang akan dirugikan karena terhambatnya akses terhadap program-program edukasi yang penting.
“Kami menekankan semangat agar Planetarium Jakarta segera beroperasi kembali dan kembali menjadi kebanggaan masyarakat. Namun, Pemprov DKI harus memastikan bahwa fasilitas ini dikelola dengan baik dan transparan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh semua warga,” pungkas Justin. (H-3)
Pramono Anung mengungkap terkait update terbaru Planetarium yang hingga kini belum beroperasi untuk umum sejak direvitalisasi pada 2021 lalu.
Planetarium UIN Walisongo di Semarang, Jawa Tengah, adalah planetarium terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, serta planetarium universitas terbesar ketiga di dunia.
Meskipun gratis, Iman mengatakan kegiatan ini digelar secara terbatas. Setiap kegiatan hanya dapat menampung 100-150 peserta.
Semoga dengan terlaksananya Pekan Astronomi dapat memberikan manfaat untuk dunia pendidikan dan juga kebudayaan.
Masih terkendala proses pergantian star ball atau proyektor universal Planetarium yang sudah berusia tua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved