Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TULISAN berikut ini bukan dimaksudkan menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasa depresi, berpikir untuk bunuh diri, segera konsultasikan segala masalah Anda ke tenaga profesional seperti psikolog, klinik kesehatan mental, psikiater, dan pihak lain yang bisa membantu.
Kepala Humas Universitas Tarumanegara (Untar) Paula Anggraini memastikan pihaknya akan membantu proses penyelidikan bersama pihak Kepolisian terkait kasus mahasiswa berinisial E (18) yang mengakhiri hidup dengan melompat dari lantai empat kampus pada Jum’at (5/10) sekitar pukul 19.00 WIB.
“Saat ini pihak Kepolisian masih terus melakukan berbagai upaya dan pendalaman untuk mencari tau motif dibalik peristiwa ini. Pihak kampus Untar secara intens berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak kepolisian yang saat ini masih melakukan penyelidikan,” ujar Paula saat dihubungi Media Indonesia di Jakarta pada Selasa (8/10).
Baca juga : LL Dikti III DKI Jakarta Apresiasi Kontribusi Untar Majukan Perguruan Tinggi
Sebagai tindak lanjut dari penanganan kasus mengakhiri hidup ini, Paula menjelaskan kampus juga telah membentuk tim khusus untuk mengevaluasi berbagai prosedur pembelajaran dan kegiatan di kampus.
“Pimpinan telah membentuk tim untuk mengevaluasi semua prosedur yang ada di kampus dan semoga kedepannya tidak lagi terjadi kasus serupa, bukan saja di Untar tapi di kampus-kampus lain. Harapannya di semua kampus dapat memberi suasana akademik yang menyenangkan bagi mahasiswanya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Paula mengungkapkan Untar sebagai sebuah lembaga pendidikan telah memiliki fasilitas Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi yang dapat dimanfaatkan bagi civitas akademik. Hal itu sesuai mandat dari Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 30 tahun 2021 sebagai bagian dari layanan pencegahan kekerasan.
Baca juga : BEM dan Lima UKMF Fikom Untar Gelar Fikom Expo 2024 sebagai Sarana Rekreasi dalam Bentuk Festival Kuliner
“Kami memiliki layanan ini yang bisa diakses sivitas akademika dan dapat menjadi tempat curhat khususnya bagi mahasiswa. Lembaga ini juga dapat dijadikan pendeteksi awal karena didukung oleh para psikolog yang juga dosen. Jadi untuk rumor bullying, sejauh ini belum ada indikasi ke arah sana,” tuturnya.
Menanggapi adanya rumor penyebab E mengakhir bunuh diri karena skripsi, Paula membantah hal tersebut. Dikatakan bahwa E merupakan mahasiswa baru semester I angkatan 2024.
“Jadi bukan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Apabila dikaitkan dengan isu bullying, dapat kami sampaikan bahwa itu tidak terjadi. Laporan dari program studi bahwa yang bersangkutan setelah kurang lebih satu setengah bulan kuliah, tidak ada masalah secara akademik di perkuliahan dan pertemanan,” imbuhnya.
Selain itu, Paula juga memastikan bahwa berbagai kegiatan penerimaan mahasiswa baru tak memiliki muatan kekerasan atau perploncoan.
“Kegiatan khususnya untuk penerimaan mahasiswa baru yang saat ini diterapkan di Untar terkait dengan orientasi pengenalan kampus, kegiatannya antara lain meliputi pembekalan-pembekalan proses pembelajaran perkuliahan, mental kebangsaan, dan kegiatan organisasi. Jadi dipastikan kontennya sangat jauh dari isu bullying,” jelasnya.
Untar, kata Paula, menyampaikan turut berbela sungkawa atas tewasnya E. Ia berharap keluarga tabah dalam menghadapi peristiwa ini.
“Kita semua bersedih dan prihatin dengan musibah ini dan semoga orang tua serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan, serta penghiburan dari Tuhan,” pungkasnya. (Dev/I-2)
KELUARGA dan kampus tak menemukan kelainan pada mahasiswi Universitas Tarumanegara (Untar) berinisial E, 18, yang tewas, usai menjatuhkan diri dari lantai enam salah satu gedung
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved