Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
CELANA jins terdakwa Jessica Kumala Wongso yang dibuang asisten rumah tangga sempat jadi teka-teki. Celana jins warna biru itu dipakai Jessica saat bertemu Wayan Mirna di Kafe Olivier.
Celana itu sempat jadi barang yang paling dicari-cari polisi, tapi tidak bisa ditemukan. Sebab, celana itu diyakini penyidik punya jejak sianida.
Persoalan celana Jessica kembali mencuat di pengadilan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ardito Muwardi mencecar alasan Jessica membuang celananya sehari setelah Mirna meninggal dunia.
Jessica pun bercerita, celana miliknya itu sudah dalam kondisi robek. Celana itu robek ketika Jessica bergegas menaiki mobil suami Mirna, Arief Soemarko, saat hendak melarikan Mirna ke RS Abdi Waluyo.
"Saya lihatnya pas mau mandi, robeknya di paha bagian dalam. Saya taruh di keranjang baju kotor kayak biasanya," kata Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/9).
Esok harinya, pembantu Jessica hendak mencuci celana tersebut. Mendapati celana dalam kondisi robek, sang pembantu pun menanyai Jessica, apakah celananya itu hendak dibuang atau tidak.
"Non, celananya robek.' Oh ya sudah dibuang saja. Sudah sempat direndam juga, itu kata pembantu saya," ujar Jessica sembari meniru ucapan pembantunya.
Jaksa sempat kembali mencecar, kenapa Jessica memilih membuang celana itu. Tapi, menurut Jessica, perintah itu keluar begitu saja tanpa motivasi apapun.
"Kenapa tidak dijahit?" tanya Ardito
"Celana saya banyak, jadi saya tidak terpikirkan untuk itu, Pak," jawab Jessica. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved