Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ANTARA Heritage Center (AHC) baru saja diresmikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir pada hari ini, Selasa (14/5). Tempat tersebut akan menjadi sebuah ikon baru destinasi wisata sejarah dan jurnalisme di Jakarta.
"Ini adalah komitmen bersama dalam menjaga heritage bangsa, saya berharap agar keberadaan Antara Heritage Center ini bukan hanya menceritakan sejarah, namun juga harus mampu menciptakan sejarah baru dalam kolaborasi dan inovasi. Mari kita jadikan gedung ini sebagai komitmen kita untuk terus berkembang dan berinovasi menghadirkan informasi berkualitas kepada masyarakat,” ungkapnya, Selasa (14/5).
Di tempat yang sama, Direktur Utama Perum LKBN Antara, Akhmad Munir mengatakan AHC diharapkan mewarnai keragaman destinasi wisata bernuansa jurnalisme di Indonesia.
Baca juga : DKI Bayar Rp207 Miliar untuk Formula E, DPRD: Jangan Maksa
"Kami berharap hadirnya AHC ini bisa menjadi inspirasi dan mengantarkan Antara sebagai media massa pertama yang menjadi destinasi wisata di Indonesia," kata Munir.
Kompleks AHC merupakan bangunan cagar budaya yang baru saja rampung direvitalisasi. AHC termasuk dalam bangunan cagar budaya kelas A yang menjadi salah satu bagian dari Weltevreden (kawasan tempat tinggal utama orang-orang Eropa di pinggiran Batavia, Hindia Belanda, yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Batavia lama ke arah selatan).
Kawasan gedung ini merupakan saksi sejarah termasuk tempat pertama kali proklamasi kemerdekaan digaungkan ke seluruh penjuru dunia. Gedung ini juga telah melewati masa perjuangan yang tidak sederhana dan per tahun 2024 umurnya telah mencapai 107 tahun.
Baca juga : Kisruh Bansos DKI, Menko PMK: Data Tidak Akurat
Kompleks Antara Heritage Center terdiri dari Griya Aneta dan Graha Antara. Griya Aneta dibangun oleh seorang raja media asal Hindia Belanda, Dominique Willem Barrety pada 1917.
Gedung ini kemudian menjadi Kantor Berita Belanda Aneta dan beralih kepemilikan ke Kantor Berita Antara pada 1962 ketika Presiden Sukarno menguatkan posisi dan memastikan kantor berita Aneta dan kantor berita Jepang Domei di Pasar Baru menjadi milik Kantor Berita Antara.
Kedua gedung itu telah direvitalisasi menjadi Antara Heritage Center dengan berbagai fasilitas dan ruangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini tanpa menghilangkan sisi sejarah dan maknanya sejak puluhan tahun lalu. (Des)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved