Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Agung Podomoro Land Bersedia Bangun Rusun

Yanurisa Ananta
13/9/2016 17:42
Agung Podomoro Land Bersedia Bangun Rusun
(ANTARA)

MENYUSUL keputusan dilanjutkannya reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), perusahaan induk dari PT Muara Wisesa Samudera (MWS), menyatakan bersedia membangun rumah susun khusus nelayan di Teluk Jakarta. Ini merupakan syarat yang diberi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk MWS supaya bisa kembali melanjutkan pembangunan pulau G di teluk Jakarta.

"Kami setuju bangun rusun. Kita mendengar pemerintah. Tapi, kami juga minta kejelasan lebih lanjutnya bagaimana," kata Presiden Direktur APLN, Cosmas Batubara, di Balai Kota Jakarta, Selasa (13/9).

Cosmas menyatakan telah bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan beberapa hari lalu. Dia menyatakan pemerintah sudah sepakat proyek reklamasi Pulau G dilanjutkan. Sejak awal, lanjut Cosmas, pembangunan Pulau G memang sudah sesuai ketentuan.

Pipa-pipa di sekitar Pulau G sudah memiliki jarak yang semestinya. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga sudah diperhatikan. Maka dari itu wajar jika proyek dilanjutkan.

"PLTU sangat kami perhatikan. Kami jaga jarak dengan pipa-pipa di situ. Kami sebagai swasta menyelenggarakan apa yang diputuskan pemerintah saja," ungkapnya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa masih ada sejumlah perbaikan yang masih harus dibenahi. Namun, APLN mengaku setuju dengan apa yang diucapkan gubernur tersebut. Menurut Cosmas perubahan dari moratorium hingga kelanjutan Pulau G bukan berarti pemerintah tidak konsisten, dalam hal ini gubernur.

"Beliau hanya melanjutkan pengelolaan. Tentu beliau konsisten. Masalah pengembangan pulau ini keputusan presiden," tandasnya.

Secara terpisah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan rusun khusus untuk nelayan akan dibangun di depan tanggul di Teluk Jakarta. Rusun tersebut akan memiliki 16 hingga 20 lantai. Jumlah lantai itu masih menjadi pembahasan dengan pihak bandara Halim Perdana Kusuma. Pasalnya, bangunan rusun yang terlalu tinggi dikhawatirkan mengganggu penerbangan.

Rusun tersebut akan dibangun di atas lahan antara laut dan darat. Tanah tersebut akan diurug kemudian dibangun rusun, termasuk untuk tempat menyimpan kapal-kapal nelayan.

"Kita tidak tutup sungai. Kita tekuk masuk ke sungai supaya nelayan bisa parkir di tanggul-tanggul itu," kata Ahok. (X-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya