Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKRETARIS Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan Operasi Lintas Jaya 2024, salah satu tujuannya adalah mewujudkan kelancaran dan ketertiban lalu lintas di Ibu Kota.
"Sasaran utama Operasi Lintas Jaya adalah kendaraan-kendaraan yang parkir bukan pada tempatnya atau parkir liar dan kendaraan yang tidak layak jalan namun tetap beroperasi di jalan," jelas Joko melalui keterangan tertulis, Rabu (31/1).
Joko menjelaskan Operasi Lintas Jaya 2024 akan melibatkan 478 personel Dinas Perhubungan, 83 personel TNI, dan 144 personel Polri.
Baca juga : Parkir Liar di Kota Malang Bikin Warganet Geram
Dalam berpatroli, para petugas akan dilengkapi sarana dan prasarana, antara lain 55 unit mobil patroli, 125 unit mobil derek, 10 unit truk angkut, dan 186 unit motor listrik.
"Operasi Lintas Jaya bertujuan untuk mewujudkan aspek keselamatan, ketertiban dan kelancaran dalam bertransportasi," jelasnya.
Menurut Joko, Operasi Lintas Jaya yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir ini memberikan hasil positif.
Baca juga : Dishub Kota Malang Deteksi Pergerakan Pemudik Lebih Awal
Salah satunya, terjadi peningkatan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
“Pada 2023, terdapat perubahan yang signifikan terhadap angka kendaraan yang melakukan pelanggaran dibandingkan 2022. Ini menjadi hal yang baik, sebagai pertanda meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas,” ujar Joko.
Sebelumnya, apel gabungan yang diadakan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat diikuti personel Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). (Z-1)
Baca juga : Polri Perketat Penggunaan Pelat Nomor Khusus ZZ
Operasi itu penting dilaksanakan mengingat pergerakan masyarakat sudah kembali pulih setelah covid-19 terkendali dan penerapan pembatasan aktivitas masyarakat dicabut.
Petugas tak hanya akan difokuskan pada keamanan berlalu lintas tetapi juga pada parkir liar.
POLRESTA Bandung, telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas di daerah rawan banjir yang ada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ada tiga titik yang menjadi perhatian karena berpotensi terjadi kemacetan akibat pertemuan arus kendaraan.
Terdapat beberapa titik blind spot di ruas jalan Cianjur-Puncak
Kenaikan volume lalu lintas didominasi kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Skenario yang dilakukan meliputi manajemen rekayasa lalu lintas, kantong parkir kendaraan bermotor, hingga operasional shuttle bus untuk para penonton menuju Stadion Manahan.
Untuk mengurai kepadatan lalin itu, rekayasa lalin contraflow diperpanjang mulai dari Km 47 hingga Km 61.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved