Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MELANJUTKAN komitmen dalam mengangkat kearifan lokal melalui peningkatan ekosistem ekonomi, Lapis Bogor Sangkuriang yang merupakan salah satu produk dari PT Agrinesia Raya menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kota Bogor.
Pada kolaborasi ini, keduanya akan sejalan dalam mendukung penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan serta pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bogor, Jawa Barat.
Sebagai UMKM yang memproduksi oleh-oleh khas Bogor dan lahir di kota ini, Lapis Bogor Sangkuriang, ingin senantiasa berdedikasi untuk memberikan kontribusi positif bagi komunitas di sekitarnya. Hal ini sejalan dengan salah satu visi Pemkot Bogor untuk memajukan ekonomi lokal dan pengembangan pariwisata.
Keduanya bersama-sama akan mendukung penyelenggaraan kegiatan pariwisata yang inovatif, menghadirkan pengalaman unik bagi masyarakat maupun wisatawan, serta mempromosikan produk berbahan talas seperti Lapis Bogor Sangkuriang sebagai daya tarik serta kearifan lokal Bogor.
Lebih dari itu, kerja sama ini juga berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Kota Bogor. Dalam upaya bersama untuk mendukung pengembangan UMKM, Pemkot Bogor menginisiasi program-program untuk peningkatan UMKM, sehingga kemudian produk UMKM dapat dikurasi dan masuk ke toko Lapis Bogor Sangkuriang.
Langkah ini diyakini dapat memberikan dorongan besar bagi pertumbuhan UMKM lokal dan perekonomian di tingkat komunitas.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyambut baik kerja sama dengan Lapis Bogor Sangkuriang. di Kantor Walikota Bogor, Bima Arya mengatakan
Baca juga: Kawan Juang GP Gelar 'Ganjar Mahfud Full Color' di Kota Bogor
"Perubahan kini berjalan semakin cepat. Maka dari itu, kita harus berada bersama-sama dengan UMKM untuk naik kelas, didampingi dengan adanya pelatihan-pelatihan yang melibatkan industri seperti Lapis Bogor Sangkuriang," ujar Bima Arya saat penandatanganan MoU yang berlangsung di Kantor Wali Kota Bogor, Jumat (20/10).
Rizka Wahyu Romadhona, Founder dan Owner Lapis Bogor Sangkuriang, menyampaikan pihaknya memandang bahwa ada semangat yang sama antara Lapis Bogor Sangkuriang dan Pemkot Bogor dalam menciptakan ekonomi lokal yang berkelanjutan, mendukung komunitas, serta merawat kearifan lokal Bogor.
"Kami berharap kerja sama ini menjadi langkah penting dalam perjalanan kami untuk memajukan nilai-nilai kearifan lokal yang memberikan dampak positif bagi kota dan masyarakatnya," kata Rizka.
Marketing Director Lapis Bogor Sangkuriang, Nanang Siswanto menambahkan pihaknya sangat antusias dengan peluang kolaborasi bersama Pemkot Bogor.
"Inilah yang kami maksud dengan membentuk ekosistem ekonomi dari hulu ke hilir. Setelah kemarin Lapis Bogor Sangkuriang melakukan penandatanganan MoU dengan IPB untuk memberdayakan bagian hulu, yakni kelompok petani talas. Kini bagian hilir meliputi masyarakat dan UMKM, yang coba kami kembangkan dengan menggandeng dukungan Pemkot Bogor," ujarnya.
Kerja sama ini, lanjut dia, juga akan membuka potensi Lapis Bogor Sangkuriang untuk lebih terlibat dari segi pariwisata maupun event-event menarik di Bogor. "Harapannya, Lapis Bogor Sangkuriang sebagai oleh-oleh khas Kota Bogor, dapat semakin dikenal oleh wisatawan yang berkunjung ke Bogor," pungkas Nanang dalam keterangan yang diterima, Minggu (22/10). (RO/I-1)
KABAR duka datang dari Pemerintahan kota Bogor. Wali Kota Bogor periode 1999-2004, Iswara Natanegara meninggal dunia.
Status siaga 3 yang sudah terjadi selama empat jam lebih ini membuatnya khawatir dengan kondisi hilir.
Kemenhut menertibkan aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan produksi terbatas Gunung Karang, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Dari hasil investigasi, kawasan hutan tersebut diduga dimanfaatkan untuk pertambangan tanpa izin yang sah berupa galian batu kapur (karst).
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved