Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Maulid Akbar Kebangsaan se-Bogor Raya Serukan Jaga Soliditas Jelang Pemilu

Dede Susianti
14/10/2023 22:15
Maulid Akbar Kebangsaan se-Bogor Raya Serukan Jaga Soliditas Jelang Pemilu
Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW di Bogor Raya, Jawa Barat(MI/Dede Susianti)

RIBUAN orang dari berbagai unsur dan elemen masyarakat menghadiri Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW dan Tausiah Kebangsaan se-Bogor Raya di Lapangan Tegar Beriman, Halaman Kantor Bupati Bogor, Sabtu (14/10).

Seruan dan ajakan untuk menjaga soliditas, memperkuat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jelang pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menggema.

Ketua Panitia Penyelenggara Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Atang Sendjaja (ATS) Marsekal Pertama M Taufiq Arasj mengatakan kegiatan tersebut adalah puncak dari kegiatan Maulid Nabi se-Bogor Raya (kota dan kabupaten) yang dilaksanakan selama 3 hari mulai 12 Oktober hingga 14 Oktober.

Baca juga : Elite PPP Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Ponpes Al-Anwar

Dia menjelaskan, sesuai temanya "Dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Bangsa Indonesia tidak Melupakan Sejarah untuk Memperkokoh NKRI", acara tersebut bertujuan meningkatkan bakti dan cinta kepada Rasulullah SAW, sebagai teladan utama dalam hidup. Kemudian juga mempererat ukhwah islamiah sesama muslim dan meningkatkan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila.

Dia membeberkan rangkaian-rangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan. Di hari pertama dilakukan ziarah kebangsaan di Taman Makam Pahlawan Pondok Rajeg, kemudian kirab bendera merah putih sepanjang 100 meter dengan jarak tempuh sejauh 3,7 km yang dimulai dari TMP dan berakhir Lapangan Tegar Beriman.

Baca juga : Peringati Maulid Nabi, Sukarelawan Ini Gelar Hiburan Musik Religi di Garut 

Kegiatan tersebut dipimpin langsung Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Maulana Alhabib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya, pimpinan kepala daerah Kota dan Kabupaten Bogor dan diikuti pelajar, ulama, santri, dan unsur masyarakat lainnya.

Di hari yang sama juga dilakukan festival hadroh yang diikuti pedsantren-pesantren se-Bogor. Kemudian ada pameran dan bazar UMKM yang dilakukan 174 peserta di Lapangan Tegar Beriman selama 3 hari.

Menurut aufiq, kegiatan-kegiatan tersebut bukan hanya seremonial semata. Seperti ziarah ke taman makam pahlawan dan hadirnya foto-foto pahlawan di panggung utama, memberikan pesan yang sangat kuat bahwa kemerdekaan, NKRI merupakan hasil perjuangan panjang pada pendahulu yang mengeluarkan darah, jiwa dan raga.

Oleh karena itu dalam mengisi dan membangun bangsa Indonesia jangan pernah lupakan jasa-jasa suhada dan para pahlawan nasional.

"Dan jangan mensia-siakan perjuangan, pengorbanan mereka dengan kita dipecah belah dengan isu- isu yang mendeskreditkan NKRI dan upaya -upaya untuk melunturkan dan nilai-nilai semangat nasionalisme dan kebangsaan kita,"paparnya.

Kemudian Kirab Kebangsaan dengan membentangkan bendera merah putih sepanjang 100 meter yang dilakukan oleh TNI Polri, ormas, generasi muda, dan ASN, lanjutnya, memberikan pesan yang kuat, bahwa untuk tetap menjaga merah putih berkibar harus bersama- sama jiwa dan raga kita.

"NI, Polri, Ulama dan Umara harus bersama, bersatu menjaga NKRI," tyegasnya.

Adanya rangkaian festival hadroh, marawis dan qosidah, sambungnya, merupakan upaya lestarikan budaya dan seni Islam, membangun para generasi muda Islam.

"Media seni merupakan salah satu alat syiar Islam yang sangat efektif untuk mensiarkan negara-negara Islam rahmatan lil alamin dan mensiarkan nilai-nilai semangat nasionalisme dan kebangsaan," katanya.

Dia menjelaskan, hadirnya ratusan UMKM dalam kegiatan maulid selama 3 hari berturut-turut sejak 12 oktober 2023, juga merupakan upaya agar kegiatan-kegiatan keagamaan bukan hanya bersifat syiar dan seremonial semata. Tapi harus mampu memberikan dampak ekonomi terhadap pelaksana dan pelaku UMKM.

"Dan satu hal yang juga sarat akan makna adalah komposisi kepanitian dalam maulid akbar dan tausiah kebangsaan ini. Ada dari unsur TNI, Polri, SKPD kabupaten kota, kiyai ulama, pimpinan ponpes, adalah semangat kuat kepada kita, soliditas dan semangat ulama dan unaro untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, menjaga NKRI," tutupnya.

Seruan dan ajakan untuk terus menjaga dan memperkokoh soliditas di tahun politik juga disiarkan oleh Maulana Alhabib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya dalam tausiah kebangsaannya.

Habib Luthfi mengajak seluruh umat untuk lebih mencintai Rasulullah Muhammad SAW dan lebih mencintai NKRI. Menurutnya acara peringatan Maulid Akbar ini melahirkan rasa syukur kita kepada Allah SWT.

“Kita menjadi orang yang bertauhid kepada Allah, bisa memahami Al-Quran, bisa membedakan mana yang terpuji dan mana yang tercela. Kita bisa taat kepada ulama dan pemimpin kita, bisa mencintai tanah air, karena kita mencontoh dan meniru Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam,” kata Habib Luthfi.

Habib Muhammad Luthfi bin Yahya juga mengajak lebih mencintai tanah air Indonesia. Ia menuturkan, pada rangkaian Maulid Akbar, juga ada Kirab Bendera Merah Putih, ini mengingatkan untuk membangkitkan kembali rasa syukur kita atas kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Sebab kemerdekaan bangsa kita diperjuangkan dengan dengan darah para pahlawan, kemerdekaan yang kita raih bukan hadiah. Sebagai anak bangsa kita harus terus menegakkan merah putih demi mempertahankan NKRI. Karena di dalam bendera merah putih ada kehormatan bangsa, ada jati diri bangsa, dan ada harga diri bangsa,” ungkap Habib Muhammad Luthfi

Dia mencontohkan partai boleh bubar, tapi keutuhan NKRI tidak boleh bubar, harus dijaga dan ubtuk itu kesoliditasan harus diperkuat.

Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, pihaknya banyak catatan-catatan pesan dari tausiah Alhabib Muhammad Luthfi yang bisa diimplementasikan dan aplikasikan.

"Kita tadi menggaris bawahi catatan- catatan pesan beliau. Bagaimana kita ini di dalam memperingati, di dalam kegiatan apapun diminta untuk mengibarkan bendera merah putih. Baik kegiatan keagamaan, kegiatan apa pun. Sejarah Indonesia berdiri tidak sebanding dengan kegiatan- kegiatan lain, bagaimana tumpah darah, bagaimana mengorbankan jiwa raga dulu,"ungkap Iwan.

Kesimpulannya, lanjut Iwan, di tahun politik ini, pileg dan pilpres itu prosesi kepemimpinan lima tahunan. Jadikan itu ajang suksesi yang benar-benar konstitusional, tidak menghalalkan segala cara, hormati NKRI, apapun partainya dan siapapun pemenangnya.

"Saya garis bawahi, NKRI dan merah putih harus tetap segala-galanya,"ujar Iwan.

"Jadi intinya harus kondusif, tidak menghalalkan segala cara untuk memenangkan suksesi ini, tapi mengedepankan NKRI dan bagaimana kebangsaan ini harus kita jaga,"tutupnya.

Turut menghadiri acara maulid akbar, Walikota Bogor, Danlanud ATS, Danrem 061/Surya Kancana, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya, Forkopimda Kabupaten dan Kota Bogor, Kapolres Bogor, Kapolresta Bogor Kota, Ketua TP PKK Kabupaten Bogor, para ulama, jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, serta tokoh masyarakat Kota dan Kabupaten Bogor. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya