Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
POLISI memastikan kegiatan di Rumah Sakit Eka Hospital Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, masih tetap berjalan pasca terjadinya ledakan.
"Saat ini untuk rumah sakit juga masih berjalan. Tidak ada kendala untuk kegiatan operasional," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, Kamis (21/9).
Sandi turut mengonfirmasi bahwa ledakan itu bersumber dari alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang terlalu panas atau overheat.
Baca juga : Ledakan di RS Eka Hospital Diduga karena Penyuplai Listrik Over Heat
"Kalau untuk ledakan yang di Serpong, itu tadi hasil konfirmasi dengan Polda Metro itu adalah hasil alat MRI yang overheat," sebutnya.
Ia pun menyebutkan bahwa pihaknya sempat menurunkan Tim Gegana dalam insiden ledakan tersebut.
"Untuk tim gegana, setelah nanti verifikasi dan sterilisasi selesai, maka kami akan balik sesuai tugasnya masing-masing," pungkasnya.
Sebuah ledakan terjadi di Rumah Sakit (RS) Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan, Banten, pada Kamis (21/9) pagi. Ledakan diduga disebabkan oleh kondisi panas berlebih (over heat) pada perangkat DPS penyimpanan listrik magnetic resonance imaging (MRI) di sebuah ruangan RS tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Serpong Dovie Eudy menjelaskan ledakan terjadi pada pukul 05.00 WIB. Peristiwa itu mengakibatkan kebakaran namun dapat dengan cepat dipadamkan pihak keamanan.
"Dugaan sementara dari alat DPS penyuplai listrik MRI. Itu overheat kemudian timbul percikan api dan meledak," kata Dovie saat dikonfirmasi, Kamis. (Z-8).
Sebelum kebakaran di RS Hermina Jatinegara, sempat terdengar ledakan panel listrik di farmasi lantai 3.
Ledakan terjadi di Iran. Israel menyatakan melakukan serangan preemptif atas serangan rudal dan drone.
FBI berhasil mengidentifikasi tersangka ledakan mobil yang menargetkan klinik kesuburan di Palm Springs, California.
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman menyatakan proses investigasi ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut menentukan apakah lokasi itu akan digunakan lagi nantinya
Investigasi insiden ledakan maut yang terjadi saat proses pemusnahan amunisi milik TNI Angkatan Darat (AD) di Garut sempat dihentikan sementara
Korban dari masyarakat sekitar juga akan diserahkan ke keluarga masing-masing setelah mendapat izin dari tim medis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved