Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIREKTUR Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Kombes Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan cara yang dilakukan sindikat pemalsu vaksin, CV Azka Medika, untuk memasarkan produknya ke rumah sakit. Penawaran vaksin palsu dilakukan melalui surat elektronik (e-mail).
"Ada beberapa e-mail yang kita ikuti. Ada proses dari situ, sampai kemudian vaksin palsu bisa masuk ke fasilitas kesehatan," kata Agung saat menjadi narasumber di Metro TV, Sabtu (16/7) petang.
Agung menjelaskan, kepolisian akan melihat prosedur pembelian yang dilakukan oleh rumah sakit ke pengedar vaksin palsu. Sejauh ini, CV Azka Medika telah memasarkan vaksin abal-abal itu ke 14 rumah sakit yang kebanyakan berada di wilayah Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat.
Dari situ, lanjut Agung, baru akan diketahui apakah rumah sakit itu terlibat secara langsung atau tidak. "Perbuatan melawan hukum dia tahu atau tidak adalah bagian yang akan dibuktikan," ujar Agung.
Salah satu rumah sakit yang membeli vaksin palsu ke Azka Medika ialah RS Sayang Bunda, Bekasi, Jawa Barat. Mantan Direktur RS itu, HUD, disebut-sebut sengaja mencari vaksin palsu untuk dipakai di rumah sakitnya.
Agung mengatakan, keterlibatan HUD akan terus didalami. Kepolisian mencari tahu apakah HUD bermain sendiri atau kah ada keterlibatan pihak lain. "Pertanggungjawaban nanti kita lihat perorangan atau korporasi," jelas Agung. (MTVN/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved