Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PEMBERIAN vaksin palsu di RS Harapan Bunda, Kramatjati, Jakarta Timur terjadi melalui jalur perawat. Dengan alasan stok vaksin di RS habis, perawat menawarkan vaksin yang ternyata palsu kepada para orang tua.
"Waktu itu ibu saya yang membawa anak saya untuk divaksin. OPleh perawat tidak mengatakan stok vaksin di rumah sakit habis. Baru setelah anak saya divaksin, dibilang ini vaksin pribadi karena di rumah sakit habis," kata Intan Nugraha salah satu orangtua, di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Jumat (15/7)
Setelah itu, perawat meminta orang tua membayar Rp1.750.000 walau di kuitansi harga yang tertera Rp750 ribu. Keanehan lainnya adalah pembayaran dilakukan di ruang dokter, bukan kasir, dan kuitansi yang diberikan merupakan kuitansi biasa berwarna merah yang kerap dijual di toko alat tulis.
"Ibu saya mempermasalahkan soal jumlah Rp1.750.000 yang harus dibayar. Perawat mengatakan satu jutanya mau dibayar ke kasir, jadi ibu terima beres saja," cerita Intan.
Intan mengatakan, sebagai orang awam ia tidak curiga dengan cara pembelian lewat jalur perawat itu. Ia juga saat itu tidak mempermasalahkan soal biaya.
"Sebagai orang awam saya enggak paham. Mau mahal apapun kita namanya buat anak," ujar Intan.
Kecurigaan serupa juga diutarakan Rahmat, 35, orang tua lainnya. Ia mengaku ada perawat yang menawarkan vaksin tanpa melewati jalur rumah sakit.
"Waktu itu saya tidak percaya karena adik saya ditawari vaksin pada Februari. Waktu itu stok Pediacel sedang kosong katanya. Tapi ada suster yang menawarkan," kata Rahmat
Lantaran sudah waktunya mendapatkan imunisasi, mau tidak mau adiknya harus mengambil vaksin tersebut. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved