JUMLAH korban ledakan di PT Mandom Indonesia Tbk yang terletak di kawasan MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, menjadi 59 orang, termasuk 5 korban tewas. Korban tewas terdiri atas 4 perempuan dan 1 laki-laki. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak, kemarin, mengatakan hasil identifikasi sementara korban tewas baru mengetahui identitas kelamin saja. Adapun ciri-ciri fisik belum dapat dirinci karena kondisi jasad yang hangus.
Untuk pengambilan sampel DNA dan pakaian atau aksesori yang terakhir kali dikenakan serta untuk memperoleh data-data fisik korban, seperti tanda lahir, bekas luka, cacat tubuh, tinggi, dan berat, Kepolisian telah membuka posko Antemortem.
Hingga berita ini diturunkan, baru empat keluarga yang melapor ke posko tersebut. Sampel DNA keluarga korban rencananya akan diperiksa di laboratorium pada Senin (13/7) dan hasilnya baru diperoleh empat hari kemudian atau Jumat (17/7).
"Baru ada empat keluarga yang melapor ke polisi," ujarnya saat dihubungi.
Sementara itu, dari 54 korban luka, 53 di antaranya masih dirawat di sejumlah rumah sakit (RS), sedangkan seorang lainnya sudah diperbolehkan pulang. Empat di antara korban yang masih dirawat kini dalam kondisi kritis, mereka berada di RS Hermina, Tambun Selatan, dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
"Korban yang kritis mayoritas mengalami luka bakar lebih dari 50% atau luka diderita pada titik vital," kata Musyafak.
Kebanyakan korban mengalami luka bakar pada bagian vital, antara lain di leher. Oleh karena itu, meskipun luka bakar yang mereka derita 35%, pasien sewaktu-waktu bisa kritis karena bisa saja sesak napas. Hingga kini, Polda Metro Jaya juga masih trus menyelidiki kebakaran di perusahaan tersebut. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, penyelidikan dilakukan dengan memadukan keterangan sejumlah saksi, korban, hasil olah tempat (TKP), dan temuan barang bukti. (Gan/Gol/J-2)