Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Djarot Sebut Jakarta Diserbu 45-50 Ribu Pendatang Baru Selepas Lebaran

Intan Fauzi
01/7/2016 18:40
Djarot Sebut Jakarta Diserbu 45-50 Ribu Pendatang Baru Selepas Lebaran
(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan jumlah pendatang baru di Jakarta setiap tahunnya usai mudik Lebaran mencapai 45-50 ribu orang. Sementara itu, jumlah penduduk Jakarta mencapai 10,1 juta orang.

Oleh karena itu, Djarot berharap warga Jakarta tidak membawa kerabat ketika pulang mudik. Hal itu bisa menambah masalah di Ibu Kota, terutama bagi pendatang yang tidak memiliki keterampilan.

"Belum lagi yang belum tercatat. Oleh sebab itu, kita pesankan ya ke sini lagi jangan bawa anggota keluarga baru, tetangga baru, apalagi jika tidak punya keterampilan," kata Djarot di Parkir Selatan Senayan, Jumat (1/7).

Djarot menilai angka kelahiran bukan faktor utama penyebab meningkatnya jumlah penduduk di Jakarta selama ini.

"Bukan karena tingkat kelahirannya tapi karena ditambah tingkat urbanisasinya yang masif," ujarnya.

Djarot menjelaskan, Jakarta harus tetap menjadi provinsi yang terbuka. Namun, Pemprov DKI Jakarta tetap melalukan kontrol.

Pemprov DKI Jakarta melakukan pengontrolan angka pendatang baru dengan melakukan pembinaan kependudukan. Warga pendatang wajib melapor ke Ketua RT atau RW setempat.

Mereka akan diberikan waktu enam bulan untuk mencari kehidupan layak di Ibu Kota. Jika tidak, mereka akan segera dipulangkan ke daerah asalnya.

"Kalau mereka belum bisa bekerja mendapatkan hasil, ya diusahakan balik ke daerah asal," jelas Djarot.

Di sisi lain, pengendalian jumlah pendatang baru tidak bisa terlepas dari peran pemerintah pusat. Djarot mengatakan pemerintah harus membangun infrastruktur dan pelayanan merata di daerah-daerah agar semua aktivitas perekonomian tidak terfokus di Jakarta.

"Ciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Jakarta, kembangkan potensi dimasing-masing daerah sehingga mereka bisa bekerja di wilayah masing-masing tidak harus ke Jakarta," pungkas Djarot. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya