Jumat 10 Juli 2015, 00:00 WIB

Jangan Khawatir saat Ibu Kota Sepi

Yahya Farid Nasution | Megapolitan
Jangan Khawatir saat Ibu Kota Sepi

MI/ARYA MANGGALA

 
DARI data Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk DKI Jakarta pada 2015 tercatat sebanyak 9.988.495 jiwa.

Dari jumlah tersebut, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memprediksi pemudik dari Jakarta pada tahun ini mengalami kenaikan.

Kenaikan jumlah pemudik Ibu Kota sebesar 781.549 orang lebih banyak jika dibandingkan dengan 2014.

Dalam rilis Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang diterima Selasa (7/7) disebutkan, jumlah pemudik pada 2014 dari moda bus antarkota antarprovinsi (AKAP), mudik gratis, kereta api, serta laut dan udara mencapai 5.750.854 orang.

Untuk tahun ini, diprediksi akan ada 6.532.403 pemudik Ibu Kota, yang berarti mengalami peningkatan sebanyak 781.549 orang.

Dapat dipastikan, situasi Kota Jakarta pada H-2 hingga H-4 Lebaran akan sepi.

Lebih dari 50% penduduk meninggalkan kota.

Rumah yang ditinggal pemilik saat mudik Idul Fitri biasanya menjadi sasaran aksi perampokan.

Sri Wiyanti, 30, warga Jalan Letjen Marsaid, Margajaya, Bekasi Selatan, mengaku khawatir dengan kondisi sepi dan lengang saat suasana mudik Lebaran.

Apalagi, tindak pencurian masih kerap terjadi sejak awal Ramadan di permukiman rumahnya.

Para pelaku memanfaatkan momentum warga yang tengah khusyuk beribadah.

"Setiap warga bergiliran kehilangan barang di rumahnya, ponsel dan barang-barang berharga lainnya," ujar Sri.

Ia mengaku pernah mengalami pencurian di rumahnya pada Ramadan tahun lalu.

Sri dan keluarganya hendak menghabiskan Lebaran tahun ini di Cimahi, Jawa Barat.

Mudik merupakan momentum menjalin silaturahim dengan sanak keluarganya.

Aktivitas mudik sudah dilaksanakan sejak 1986.

Untuk Lebaran tahun ini, dia berharap situasi tetap aman terjaga.

Untuk mencegah terjadinya pencurian, ia mengaku menitipkan kunci rumah kepada tetangga dekat.

Bahkan, ia mengizinkan halaman rumahnya digunakan para tetangga yang tidak mudik.

"Biasanya juga menitipkan rumah ke kepala rukun tetangga agar aman," kata dia.

Upaya yang dilakukan Sri, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal, patut ditiru masyarakat yang akan mudik tahun ini.

Hal tersebut merupakan upaya untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan pemudik.

Para pemudik diimbau segera menjalin komunikasi dengan petugas keamanan serta pengurus lingkungan di wilayah masing-masing.

"Masyarakat wajib melakukan komunikasi intensif seperti dengan tetangga, RT, RW, dan polisi terdekat. Jangan cuek atau tidak peduli," ujar Mohammad Iqbal, akhir pekan lalu.

Tujuan membangun komunikasi, lanjut dia, agar masyarakat setempat paham bahwa ada warga di lingkungannya yang mudik dan meninggalkan rumah.

Dengan demikian, masyarakat yang tidak pulang mudik bakal membantu menjaga keamanan lingkungan.

Selain pengamanan lingkungan, pihak kepolisian pun tidak tinggal diam.

Polisi melalui Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) juga bersinergi dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) serta petugas kelurahan.

"Ini merupakan berbagai upaya pencegahan, seperti membuat imbauan dengan spanduk, patroli jalan kaki, dan patroli di lokasi rawan kejahatan terutama di rumah-rumah kosong," kata dia.

Satgas rumah kosong
Iqbal menambahkan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian juga sudah menginstruksikan kepada seluruh kapolres di lingkup Polda Metro Jaya untuk membentuk satgas rumah kosong.

Langkah strategis dengan realisasi kebijakan itu melibatkan unsur TNI, Polri, dan masyarakat setempat.

Bahkan, nantinya akan dibuatkan pos keamanan khusus untuk petugas satgas tersebut.

"Namanya police hazard yang artinya teori kejahatan ada di ruang publik sehingga polisi pun harus ada di ruang publik. Harus hadir pula di tempat keramaian, terminal, stasiun, dan pasar," tandasnya.

Di sisi lain, instruksi Kapolda Metro Jaya ditafsirkan lebih lugas oleh Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Rudy Heriyanto Adi Nugroho.

Rudy mengatakan pihaknya tidak akan segan untuk menembak mati pelaku perampokan bersenjata api, apalagi jika membahayakan keselamatan warga dan petugas.

"Atensi Kapolda tembak di tempat. Kalau menurut pertimbangan petugas di lokasi harus menembak kepala, ya tidak ada jalan lain," tegas Rudy seusai pemusnahan 7.002 botol minuman keras ilegal di halaman Kantor Polsek Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (3/7).

Untuk menekan tindak kejahatan di wilayahnya terutama jelang Lebaran, ungkap Rudy, pihaknya membuat pemetaan dan satuan tugas khusus yang menangani kejahatan bersenjata api.

"Untuk satuan khusus, kita bentuk dari anggota reserse terbaik di seluruh polsek di Jakbar. Kita tiap hari patroli di titik-titik yang rawan kejahatan," tuturnya.

Rudy melanjutkan, pemetaan patroli dibuat melalui sistem zonasi. Tiap polsek dibagi dalam empat wilayah.

Patroli dengan pola proaktif progresif. Teguran dilontarkan terlebih dahulu, baru kemudian kalau ada gelagat mencurigakan digeledah.

"Tapi saat menggeledah harus hati-hati, saya tekankan kepada anggota minimal dua petugas," tukasnya.

Sebenarnya tidak hanya soal kejahatan yang harus diantisipasi, antisipasi terjadinya kebakaran juga harus dilakukan.

Pemudik harus teliti saat meninggalkan rumahnya, misalnya apakah sudah mencabut selang tabung gas dari kompor, mencabut semua sakelar peralatan listrik di rumah, dan mengecek semua pintu apakah sudah terkunci dengan benar. (Gol/Wes/Fik/J-3)

Baca Juga

Dok MI

Ngaku Dibayar Rp16 Juta, Amanda Manopo Klaim tak Tahu Promosikan Judi Online

👤Khoerun Nadif Rahmat 🕔Senin 02 Oktober 2023, 23:59 WIB
Artis Amanda Manopo telah selesai menjalani pemeriksaan atas dugaan mempromosikan judi online di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin...
Medcom

Bocah Dugaan Gagal Operasi Amandel Dinyatakan Meninggal Dunia

👤Khoerun Nadif Rahmat 🕔Senin 02 Oktober 2023, 22:47 WIB
Seorang anak berinisial A (7), yang menderita mati batang otak setelah menjalani operasi amandel dinyatakan meninggal...
Dok. MI

Peringati Hari Batik Nasional, APPBI DKI Jakarta Gelar Fashion Show Batik Antar Mal

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Senin 02 Oktober 2023, 21:28 WIB
Ajang Fashion Show Batik diikuti 28 pusat perbelanjaan di DKI Jakarta. Lomba itu menampilkan beberapa kategori seperti Batik Klasik, Batik...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya