SARINGAN sampah Kali Ciliwung mampu mencegat sampah lebih dari 20 ton per hari yang selalu memenuhi Pintu Air Manggarai dan Karet. Banjir terjadi ketika sampah tidak disaring sehingga permukaan air Pintu Air Manggarai dan Karet meningkat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan hal itu saat acara Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Selasa (11/1) malam. "Ketika dibuat saringan di Kali Ciliwung, yang insyaallah di Desember selesai, harapannya Pintu Air Manggarai-Karet lebih terhindar dari potensi sampah yang masuk lewat Ciliwung dan lain-lain," kata Anies.
Ketika permukaan air Pintu Air Manggarai dan Karet meningkat, aliran Kanal Banjir Barat yang menjadi tempat muara Sungai Mampang, Sungai Krukut, menjadi melambat. Ini karena permukaan di Kanal Banjir Timur naik. "Dengan kehadiran saringan sampah di Kali Ciliwung, sampah-sampah yang terbawa oleh sungai akan berhenti di pintu air," kata Anies.
Saringan sampah ini juga berpotensi mengurangi volume sampah di Kali Ciliwung mencapai 52 ton per hari. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Asep Kuswanto berharap dengan saringan sampah yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang ditargetkan pada Desember selesai, semua sampah yang mengalir di Ciliwung bisa ditampung di saringan tersebut.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengimbau warga menerapkan kebiasaan memilah sampah, seperti di Jakarta Recycle Center
(JRC) sebagai Pusat Daur Ulang Sampah Terpadu, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Pemilahan sampah di kawasan Pesanggrahan ini dinilai sudah berhasil mereduksi sampah sampai sebanyak 60%-70%. Pernyataan itu disampaikan Anies di depan lebih dari 3.700 Ketua Bidang Pengelolaan Sampah RW dan nominator peraih Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan se-DKI Jakarta. (Ant/OL-14)