Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sukses di Bogor, Biskita akan Dikembangkan ke Kota Lain

Mediaindonesia.com
21/4/2022 08:07
Sukses di Bogor, Biskita akan Dikembangkan ke Kota Lain
Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi (tengah) bersama para narasumber lain.(DOK Pribadi.)

BADAN Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak November 2021 meluncurkan program BTS (Buy The Service) layanan angkutan umum massal perkotaan berbasis BRT (bus rapid transit) di Kota Bogor, Jawa Barat. Layanan yang diberi nama Biskita Trans Pakuan ini mendorong pengembangan layanan angkutan umum massal berbasis BRT di wilayah Bodetabek. Sejak diluncurkan, Biskita Trans Pakuan mendapat sambutan sangat positif oleh warga Kota Bogor.

Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi mengungkapkan kehadiran Biskita Trans Pakuan merupakan bagian dari penataan angkutan perkotaan di kawasan aglomerasi Jabodetabek yang belum memiliki layanan angkutan umum massal dengan sistem BRT yang merata. Di sisi lain kebutuhan masyarakat dalam bermobilitas di wilayah Jabodetabek sangat tinggi dan tidak lagi mengenal batas wilayah administrasi.

Saat ini, menurut Tatan, perkembangan Biskita Trans Pakuan menunjukkan kenaikan jumlah penumpang yang signifikan. Ini berarti angkutan tersebut diterima masyarakat Bogor. Sejak Januari hingga April 2022 terjadi peningkatan jumlah penumpang yang signifikan dengan load factor hingga mencapai 61,3% pada pertengahan April 2022. Jika pada Januari 2022 total jumlah penumpang mencapai 46.292 orang, pada Februari bertambah menjadi 201.627 penumpang dan semakin bertambah pada Maret 2022 yaitu 310.552 penumpang. 

Hingga pertengahan April, total penumpang Biskita sudah mencapai 184.280 orang. Karena itu BPTJ mempertimbangkan pengembangan lanjutan Biskita pada tahun depan. Namun rencana ini harus dibicarakan lebih dalam di lingkup internal BPTJ, Kementerian Perhubungan, hingga lintas kementerian. "Selain modernisasi, mimpinya yaitu warga merasakan peradaban transportasi di Jabodetabek. Warga bisa menikmati peradaban angkutan umum seperti di Jakarta sehingga naik angkutan umum menjadi gaya hidup perkotaan. Setelah layanan setara (antara layanan angkutan umum di Jakarta dan di Bodetabek), konektivitas dan aksesibilitas bisa terwujud. Melalui digitalisasi, warga yang sedang melakukan perjalanan, tidak ada hambatan," ujar Tatan Rustandi saat menjadi pembicara Ngopi Jabodetabek Ngobrol Seputar Transportasi Jabodetabek yang bertema Biskita: Inspirasi Angkutan Umum Perkotaan Terintegrasi di Bodetabek oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Jakarta, Selasa (19/4).

Untuk mewujudkan hal ini, menurut Tatan, harus ada kolaborasi pemerintah pusat dengan daerah. Dirinya juga mengajak masyarakat dan para pimpinan daerah untuk menguatkan paradigma bahwa pembangunan angkutan umum merupakan investasi karena punya multiplier effect (efek berganda) yang besar.

Komisaris PT Kodjari yaitu operator dan investor Biskita Trans Pakuan, Dewi Jani Tjandra, mengatakan kehadiran Biskita yang terintegrasi, tepat waktu, aman, nyaman, dan lancar membangun kultur baru bertransportasi di Kota Bogor. Kini penumpang lebih tertib antre dan menjaga kebersihan. Sopir Biskita yang merupakan mantan sopir angkot juga mengalami transformasi karena lebih melayani penumpang dengan prinsip 3 S yaitu sapa, senyum, dan solusi.

Baca juga: Korean Consortium Berminat Gabung untuk Kelola Sampah di Bantargebang

"Kehadiran Biskita sudah lama kami impikan. Masyarakat Bogor sangat mencintai Biskita karena sudah menjadi kebutuhan. Warga merasakan betul layanan Biskita sehingga load factor semakin hari semakin naik. Biskita membangun kultur baru bertransportasi di kota Bogor. Saya mengapresiasi BPTJ atas program ini dan semoga ke depan bisa terintegrasi dari Bogor ke Bekasi dan Depok," ujarnya.

Dampak kehadiran Biskita Trans Pakuan juga dirasakan Komunitas Koalisi Pejalan Kaki Bogor, Irna Kusumawati. Namun, dirinya juga memberi catatan yaitu agar fasilitas penunjang bagi penumpang terutama jalur pedestrian atau trotoar terintegrasi dengan fasilitas halte. "Kami mengapresiasi program Biskita. Antusias warga Bogor naik angkutan umum sangat tinggi. Namun, fasilitas halte mohon dioptimalkan agar terintegrasi dengan pedestrian. Suksesnya pengembangan angkutan umum salah satunya terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kaki. Penumpang angkutan umum ialah pejalanan kaki," pungkasnya. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya