Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Implementasikan Pertobatan Ekologis, Lima Gereja Katolik di Bogor Lakukan Gerakan Kolekte Sampah

Iis Zatnika
05/3/2022 08:41
Implementasikan Pertobatan Ekologis, Lima Gereja Katolik di Bogor Lakukan Gerakan Kolekte Sampah
Peluncuran Gerakan Kolekte Sampah Indonesia pada Kamis (3/3) di Gereja Katolik Paroki BMV Katedral Bogor, Jawa Barat.(Dok Keuskupan Bogor )

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Gereja Katolik Keuskupan Bogor, Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), Mayora Group - Le Minerale, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) dan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia meluncurkan Gerakan Kolekte Sampah Indonesia pada Kamis (3/3) di Gereja Katolik Paroki BMV Katedral Bogor, Jawa Barat.

Sinergi antara pendekatan agama dan kesadaran lingkungan itu berwujud kontribusi umat dengan memilah sampah dari rumah, memisahkan dan mengumpulkan sampah yang berbahan kertas, kaleng , plastik dan logam. Selanjutnya, umat membawa sampah ke gereja dan memasukkannya ke dalam  kotak penyimpanan sebagai bentuk persembahan kepada gereja. Berikutnya, seksi ekologi gereja menerima sampah dan mencatat dan memilah sampah, seperti memisahkan label, tutup botol dan meremukkan boto kemudian menimbang beratnya dan disalurkan kepada pihak-pihak yang mau menerimanya  untuk didaur ulang. Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari beberapa gereja katolik lainnya untuk menginspirasi aplikasi gerakan serupa.

Ketua Komisi Ekologi Keuskupan Bogor RD Yosef Irianto Segu menyampaikan pihaknya mengajak umat untuk melakukan kolekte sampah sebagai bagian dari pertobatan ekologis. “Kami mengajak umat untuk memandang sampah dan mengelolanya sebagai bentuk upaya mencintai Tuhan, mencintai sesama dan alam sekitar,” kata Yosef.

Selanjutnya, Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Sinta Saptarina Soemiarno memaparkan, setahun lalu telah diluncurkan program pengurangan sampah bernama Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) melalui jaringan masjid yang kini diikuti kegiatan pengelolaan sampah berbasis agama. “Ke depan akan dilakukan di rumah-rumah ibadah lain. Semoga kegiatan ini dapat mengubah perilaku masyarakat,” ujar Sinta.

Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur menyampaikan pertobatan ekologi berwujud iman yang tidak hanya terarah kepada Tuhan tetapi dibuktikan juga kepada alam semesta dengan tidak hanya membuang sampah, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. “Indonesia yang asri adalah anugerah yang luar bisa dari Tuhan. Mari rawat rumah kita bersama, “ kata Paskalis.

Sementara, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya KLHK Rosa Vivien Ratnawati yang juga Ketua Tim Pelaksana Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) menyatakan penanganan sampah dengan  pendekatan teknologi tidak cukup, diperlukan perubahan perilaku di rumah dengan memilah sampah sebagai bahan baku untuk produksi industri daur ulang.

“Kegiatan pengelolaan sampah  yang berbasis agama dan budaya ini kita targetkan berkontribusi pada pengurangan sampah hingga 30% dan penanganan sampah di laut 70%  yang diatur Perpres 83 tahun 2018 yang diemban TKN PSL dalam dan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL),” ujar Vivien.

Walikota Bogor Bima Arya yang juga hadir dalam acara itu menyatakan penanganan masalah sampah bukan hanya soal infrastuktur tetapi juga keimanan, dengan pendekatan komprehensif dan holistik Dalam pelaksanaanya butuh nyali, konsistensi dan persitensi. ”Kami telah mengeluarkan berbagai kebijakan, salah satunya mengurangi pemakaian kantong plastik dengan sosialisasi selama 1 tahun untuk sektor  ritel, dan  tahun ini akan diberlalukan di  pasar tradisional,” ujar Bima.

Peluncuran gerakan Kolekte Sampah ini juga disertai modul panduan pelaksanaan serta website untuk mengukur capaian sampah yang terkumpul sehingga dapat diperhitungkan sebagai bagian capaian dari target pengurangan sampah

Saat ini sudah ada lima gereja di bawah Keuskupan Bogor yang telah menjalankan gerakan ini yaitu Gereja Katolik St. Andreas Sukaraja, Kab Bogor; Gereja Katolik St. Ignatius Loyola Semplak, Kota Bogor; Gereja Katolik St. Faustina Tajur Halang Bojong Gede, Kab Bogor; Gereja Katolik St. Yohanes Baptista Parung, Kab. Bogor; serta Gereja Katolik St. Matias Cinere, Depok.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya