Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Sastra 

Faustinus Nua
11/11/2021 18:06
Masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Sastra 
Bale Buku di Gang Dendrit, Cakung, Jakarta Timur(MI.Vicky Gustiaawan)

KOTA Jakarta dinobatkan menjadi Kota Sastra pada 8 November 2021 lalu. Jakarta menjadi salah satu dari 49 kota di dunia yang masuk dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative Cities Network, UCCN) baru-baru ini. 

Lantas dengan tambahan 49 anggota baru, maka jumlah kota yang masuk dalam UCCN adalah 295 kota yang berada di 90 negara. 

Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Ismunandar mengungkapkan, Jakarta menjadi kota ke-4 di Indonesia yang masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO. Sebelumnya sudah ada Pekalongan sebagai Kota Kriya dan Seni Rakyat yang dinobatkan pada 2014. 

Kemudian, Bandung sebagai Kota Desain yang dinobatkan pada 2015 dan Ambon yang dinobatkan sebagai Kota Musik 2019. 

"Kini ada empat kota di Indonesia yang masuk dalam jejaring UCCN," ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/11). 

"Harapannya, Jakarta seperti halnya tiga kota lain yang telah tergabung dalam UCCN, dapat menjalin kerja sama dengan dan antarkota untuk pembangunan kota yang berkelanjutan," sambung Ismunandar. 

Baca juga : Jakarta Masuk 50 Kota Besar Terbaik Penanganan Covid-19

Tolok ukur penilaian Kota Sastra dilihat dari sisi kualitas, kuantitas, dan keragaman penerbitan, serta program pendidikan yang berfokus pada sastra baik di dalam atau luar negeri untuk jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah, dan tinggi di kota tersebut. 

Selain itu, aspek sastra, drama, dan/atau puisi juga dinilai peranannya di kota tersebut. 

"Sejauh mana penyelenggaraan dan promosi acara dan festival sastra di dalam dan di luar negeri. Seperti bagaimana perpustakaan, toko buku, dan pusat kebudayaan publik atau swasta berperan dalam melestarikan, mempromosikan, dan menyebarluaskan sastra di dalam dan luar negeri," tambah Ismundar. 

Kemudian, bagaimana keterlibatan dunia penerbitan dalam menerjemahkan karya sastra dari berbagai bahasa nasional dan sastra asing. Selain itu, sejauh mana keterlibatan media tradisional maupun modern dalam mempromosikan sastra dan memperkuat pasar produk sastra. 

Adapun, jejaring kota kreatif UNESCO mencakup tujuh bidang kreatif, yaitu Kriya dan Seni Rakyat, Seni Media, Film, Desain, Gastronomi, Sastra dan Musik. Jejaring Kota Kreatif adalah mitra istimewa UNESCO yang tidak hanya sebagai platform untuk merefleksikan kreativitas pendorong pembangunan berkelanjutan tetapi juga sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai tindakan dan inovasi, terutama untuk implementasi Agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya