Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Rumah Singgah bagi Pasien Kanker segera Hadir di Sekitar RSCM

Putri Rosmalia Octaviyani
10/5/2016 15:50
Rumah Singgah bagi Pasien Kanker segera Hadir di Sekitar RSCM
(Dok. MI)

SEBUAH rumah singgah bagi pasien kanker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Cipto Mangunkusumo siap dibangun pada bulan ini. Pembangunan tersebut sebagai tindak lanjut dari suksesnya kegiatan amal Chairity Indonesia 2016 yang berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp7 miliar. Tidak hanya itu, selanjutnya sebuah rumah singgah bagi anak-anak penderita kanker juga akan segera dibangun di sekitar Rumah Sakit Pusat Kanker Dharmais, Jakarta.

"Rumah singgah rencananya akan segera kami bangun di daerah sekitar RSCM. Ini menjadi berita gembira di mana akan sangat berguna bagi proses pengobatan pasien kanker yang sangat banyak di rumah sakit besar rujukan seperti RSCM," ungkap Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta, Carmen Yahya, dalam acara penyerahan bantuan donasi Chairity Indonesia 2016, di Jakarta, Selasa (10/5).

Dikatakan Carmen, rumah singgah menjadi kebutuhan penting bagi banyak pasien kanker di Indonesia. Keterbatasan rumah sakit rujukan seperti RSUP Cipto Mangunkusumo dan RSPK Dharmais menyebabkan banyak pasien harus menunggu hingga berbulan-bulan lamanya untuk mendapat tempat dan giliran menjalani terapi. Tidak jarang pasien mengalami keterlambatan pengobatan akibat lamanya proses tunggu atau waiting list untuk menjalani kemoterapi atau radioterapi.

"Padahal, bagi pasien kanker, watu sangat berharga. Selama ini masalah itu terus terjadi karena minimnya daya tampung, terutama ketersediaan kamar dan tempat tidur," ungkap Carmen.

Hal senada juga diungkapkan Rahmi Adi Putra Tahir, Ketua Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI). Rahmi mengungkapkan bantuan dana dari hasil kegiatan amal tersebut menjadi berkah besar bagi yayasan yang dipimpinnya untuk dapat membantu anak-anak penderita kanker. Nantinya, sebuah rumah singgah bagi anak akan segera dibangun apabila telah ditemukan lahan yang tersedia di sekitar RSPK Dharmais, Jakarta.

"Kami sangat senang dan terharu bagaimana masih banyak pihak yang mau membantu hingga cita-cita untuk bisa membangun rumah singgah semakin dekat untuk terwujud," tutur Rahmi.

Nantinya, dikatakannya rumah singgah tersebut akan dapat dimanfaatkan bagi anak-anak penderita kanker dan keluarganya. Tidak hanya berguna bagi pasien, pendirian rumah singgah juga akan bermanfaat untuk membantu pihak rumah sakit memberikan terapi pengobatan bagi lebih banyak pasien kanker nantinya.

Ketua Penyelenggara Chairity Indonesia 2016, Diah Sukma Permatariani mengatakan, sejak pertama kali dilaksanakan pada 1 April lalu hingga saat ini kegitan Chairity Indonesia 2016 telah menghasilkan dana sekitar Rp7,5 miliar. Angka tersebut didapatkan dari hasil penjualan 29 kursi selama pameran senilai Rp1,48 miliar, lelang 5 kursi senilai Rp5,33 miliar, serta donasi dari berbagai pihak sebesar Rp797 juta.

"Itu dana total yang sudah kami terima saat ini. Selain itu, sekarang juga masih ada 10 kursi yang sedang berada pada proses tranaksi. Diharapkan ddapat segera selesai dan menambah total pendapatan dari acara ini," ungkap Diah.

Acara amal bagi pasien kanker Chairity Indonesia 2016 merupakan acara rutin yang telah dilaksanakan sejak tahun 2012 di Singapura. Selanjutnya, kegiatan serupa terus dilakukan setiap tahun, di Singapura dan Kuala Lumpur. Di Indonesia, ini adalah kali pertama kegiatan yang digagas oleh Yayasan Kursi Putih tersebut dilaksanakan. Dukungan besar dan respons positif dari berbagai kalangan terus berdatangan sepanjang acara tersebut berlangsung. Mulai dari saat pameran hingga malam puncak lelang pada 27 April lalu.

Kegiatan donasi tersebut menghadirkan 54 karya seni dengan bentuk dasar kursi berwarna putih yang kemudian diberi sentuhan oleh seniman. Setidaknya, sebanyak 46 seniman turut terlibat menyumbang ide dan karyanya dalam kegiatan tersebut. Tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga terdapat 3 seniman asal Singapura dan seorang seniman asal Tiongkok. Seluruh hasil penjualan dan lelang kursi sepenuhnya akan disumbangkan pada Yayasan Kanker DKI dan Yayasan Onkologi Anak Indonesia. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya