Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ada Pantai Berpasir Putih, Legenda Es Kopi Takkie Hingga Mural Keren di PIK

Iis Zatnika
20/9/2021 08:01
Ada Pantai Berpasir Putih, Legenda Es Kopi Takkie Hingga Mural Keren di PIK
Karya para seniman mural nantinya bisa dinikmati di kawasan pecinan PIK.(Dok Pantjoran PIK Competition)

Para seniman mural tidak perlu risau saat berkarya, mereka kini bisa mengikuti kompetisi berhadiah uang tunai, bahkan peralatan yang digunakan di babak final disediakan panitia. Kerennya lagi Pantjoran PIK Competition didukung Gardu House, komunitas graffiti dan seni jalanan terbesar di Asia Tenggara, yang bermarkas di Indonesia.

Gardu House berdiri sejak 2010, sebagai komunitas, ruang seni, galeri, dan juga toko perlengkapan graffiti. Mereka menyelenggarakan acara graffiti terbesar di Asia Tenggara, Street Dealin Festival, juga beberapa acara komunitas terkenal lainnya seperti Street Beat, Ironwall, Sunday Sketch Jammin. Selain itu, kompetisi juga didukung seniman mural Indonesia lainnya yaitu Adi Dharma (@stereoflow_id), Popomangun (@popomangun.png), serta Yopey (@yopedeyz). 

Peserta mulai mengumpulkan 5 portofolio bertema Chinatown sejak 15 September hingga 15 November 2021. Sebanyak 8 pemenang diwajibkan mengikuti final dan menggambar langsung mural karya mereka di Pantjoran PIK pada 1-5 Desember 2021 dengan alat-alat mural seperti cat tembok, cat semprot, kuas yang sudah disediakan. 
 
Karya para seniman mural nantinya akan abadi tergambar di kawasan  Pantjoran Pantai Indah Kapuk yang kini jadi menjadi lokasi rehat kaum urban Jakarta. Tersedia pantai yang bisa diakses publik, lintasan bersepeda, hutan mangrove, hingga wisata kuliner. 

Di lokasi kompetisi di kawasan China Town, tersedia legenda kuliner dari berbagai belahan Jakarta seperti Es Kopi Takkie, ikon di Mangga Dua hingga restoran Mandala yang jadi kebanggaan warga Jakarta Selatan.

"Kawasan ini juga disukai anak-anak muda, sehingga ruang terbuka ini bisa menjadi wahana belajar tentang kultur dan sejarah pecinan dan nusantara, sekaligus mendukung berkembangnya seni mural di situasi pandemi,” papar CEO Hotels dan Malls Agung Sedayu Group Natalie Kusumo.  



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik