NasDem: Interpelasi Formula-e Kental Kepentingan Politis

ANGGOTA Fraksi Partai NasDem Ahmad Lukman Jupiter menyebut rencana pelaksanaan balap mobil Formula E telah disetujui oleh seluruh fraksi di DPRD DKI Jakarta pada 2019 lalu. Diketahui, Anies telah berencana menggelar Formula E untuk mengkampanyekan energi ramah lingkungan dengan tajuk 'Jakarta Langit Biru' pada 2019 silam.

Sehingga, Jupiter pun menyebut rencana pengajuan interpelasi yang diajukan oleh Fraksi PDIP dan PSI sangat bernuansa politis.

"Kemudian ketika sekarang ini dimulai interpelasi kan ini jadi tanda tanya. Menurut kita itu terlalu politis kurang tepat begitu loh karena sudah dilalui oleh mekanisme yang panjang telah disetujui oleh seluruh fraksi. Kok sekarang malah ada yang tidak setuju begituloh. Kemudian untuk pembahasan terkait interpelasi ini kan masih banyak jalan yang bisa kita sentuh yaitu melalui forum-forum rapat bisa melalui raker komisi atau di Banggar," ungkap Jupiter saat dihubungi, Jumat (27/8).

Di samping itu, dengan adanya agenda internasional di Jakarta usai pandemi, Jupiter berharap warga global mengetahui bahwa Indonesia dan khususnya Jakarta sudah mampu menanggulangai wabah dan bangkit untuk menyambut era normal baru.

Baca juga: Wagub DKI: Hak Interpelasi terkait Formula E Bagian Demokrasi

Jupiter mencontohkan, dalam setiap pelaksanaan agenda internasional, pihak pelaksana atau 'event organizer' (EO) akan menerapkan standard yang ketat baik dari segi kedisiplinan pelaksanaan, keuangan, hingga kesehatan. Jika Jakarta mampu melaksanakan Formula E, ini akan jadi nilai tambah bagi kebangkitan perekonomian Jakarta usai pandemi.

"Tujuan dari Formula E ini diselenggarakan yang harus digarisbawahi adalah event internasional ini akan menjadi sorotan dunia. Jika kita punya event kebanggaan yang setara dengan kota-kota global lainnya di dunia kita akan menunjukkan eksistensi. Jakarta ini adalah etalase Indonesia. Kita menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa Indonesia khususnya Jakarta mampu menunjukkan mengatasi wabah pandemi covid-19," jelas anggota Komisi C itu.

Terlebih, sektor jasa dan pariwisata merupakan sektor andalan Jakarta. Ibu Kota berbeda dengan daerah lain yang memiliki sektor andalan di bidang pertanian, kehutanan, dan tambang yang tidak terlalu terdampak pandemi. Namun, sektor jasa di Jakarta sangat terpukul akibat pandemi sehingga memerlukan pemantik agar bisa bangkit kembali. (OL-4)