Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan Pemprov DKI Jakarta siap untuk mengantisipasi banjir. Pemprov DKI juga sudah melakukan rapat koordinasi untuk melanjutkan langkah-langkah strategis pencegahan banjir. Hal itu ia sampaikan kala menanggapi rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan musim hujan akan hadir lebih awal di Indonesia.
Rapat koordinasi itu, kata Riza, dilakukan pada Kamis (26/8) dan dihadiri oleh seluruh jajaran SKPD terkait baik secara langsung maupun virtual.
"Ya betul. Saya juga sudah rapat untuk evaluasi sama Suku Dinas Sumber Daya Air untuk antisipasi banjir ke depan," kata pria yang akrab disapa Ariza itu di Balai Kota, Kamis (26/8) malam.
Ia meyakini dengan segala persiapan yang sudah dilakukan terus-menerus sejak awal tahun ini, antisipasi banjir akan lebih baik dari tahun lalu. Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan di antaranya pengerukan danau, waduk, dan saluran serta normalisasi lebar dan dalam saluran air. Sudin SDA di semua wilayah juga telah membangun sumur resapan dan tanggul turap di titik-titik yang diperlukan. Pembangunan waduk juga terus dilanjutkan seperti di Waduk Pondok Ranggon 1 dan dan Waduk Kampung Rambutan.
"Tentu program-program yang sudah jalan dilakukan percepatan optimalisasi sumur resapan, waduk, pengerukan kali dan sungai, serta gerebek lumpur," jelasnya.
Baca juga: Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Warga Tetap Waspada
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi bencana hidrometeorologi menyusul prediksi musim hujan yang akan datang lebih awal dari biasanya pada tahun ini.
Tidak hanya itu, sejumlah wilayah di Indonesia juga diprediksi akan mengalami musim hujan lebih besar dari biasanya. Di antaranya yaitu sebagian Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau bagian selatan, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur bagian barat hingga selatan, Sulawesi, Maluku Utara bagian barat, Pulau Seram bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
Untuk itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mewaspadai, mengantisipasi dan melakukan aksi mitigasi lebih awal guna menghindari dan mengurangi risiko bencana. Puncak musim hujan periode 2021/2022 sendiri diprediksi akan terjadi pada Januari dan Februari 2022.(OL-5)
Pemprov DKI menggelar penanaman ribuan mangrove.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan pajak sebesar 10% terhadap 21 jenis fasilitas dan aktivitas olahraga.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menangani banjir yang melanda sejumlah wilayah Ibu Kota
Komunitas bermain yang biasa melakukan aktivitas di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, mengaku dimintai biaya Rp 1,9 juta.
Pemprov DKI melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (DTKTE) diminta menggandeng sejumlah perusahaan swasta.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui, penyelenggaraan Jakarta International Marathon itu akan berdampak terhadap aktivitas masyarakat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas ringan akan mengguyur sebagian wilayah ibu kota pada hari ini, Senin 4 Agustus 2025.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG rilis prakiraan cuaca 3 Agustus 2025, peringatkan cuaca ekstrem, hujan lebat di Jawa, Sulawesi, dan gelombang tinggi di Samudera Hindia. Cek detailnya!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca, periode Sabtu 2 Agustus 2025.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi disertai kilat/petir serta angin kencang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved