Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dirinya sudah mendapatkan vaksinasi covid-19. Tidak melalui pengumuman, Anies mengutarakan dirinya sudah divaksin kala menjawab pertanyaan dari awak media saat meninjau sentra vaksin di Bentara Budaya Jakarta pada Senin (28/7) pagi tadi.
"Sudah dong, saya vaksin AstraZeneca," kata Anies singkat.
Namun, Anies tidak menjelaskan detail kapan dan di mana ia mendapatkan vaksin tersebut. Dengan divaksinnya orang nomor 1 di Ibu Kota itu, diharapkan masyarakat juga berbondong-bondong mau divaksin covid-19. Sebelumnya, Anies pernah terpapar covid-19 hampir bersamaan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Keduanya terpapar covid-19 pada akhir 2020 lalu.
Riza sembuh terlebih dulu yakni pada pertengahan Desember 2020. Ia lantas sudah langsung aktif kembali bekerja. Sementara Anies baru dinyatakan negatif di akhir Desember 2020 dan baru aktif bekerja pada awal Januari 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Anies menjelaskan mengenai pasokan oksigen di Jakarta. Ia menyebut telah melangsungkan rapat khusus dengan para perusahaan produsen dan distributor oksigen untuk wilayah Jakarta. Menurutnya pasokan oksigen cukup. Namun, kekurangan dan kendala ada di petugas untuk pendistribusian.
"Karena biasanya mereka tidak mendistribusikan dengan volume sebanyak ini, karena itu kemudian, dari DKI dari mulai Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Bina Marga. Kemudian Dinas Lingkungan Hidup. Sabtu-Minggu kemarin dikerahkan mobil-mobil mereka dan petugas untuk mengambil oksigen dan mengantarkannya ke rumah sakit di seluruh Jakarta," jelas Anies. (OL-4)
16.450 dosis vaksin covid-19 Sinovac dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk program vaksinasi yang terkait pelayananan publik.
"Pemerintah berkomitmen menyediakan setiap dosis vaksin yang efektif serta aman,"
"Untuk itu masyarakat yang merasa nyaman untuk menggunakan vaksin Sinovac, kami membuka peluang vaksin tersebut untuk bisa digunakan juga sebagai vaksin booster,"
Yahya menjelaskan kewajiban itu diatur dalam Undang-Undang tentang Jaminan Produk Halal dan UU tentang Perlindungan Konsumen.
Hal ini menunjukkan pentingnya pemberian booster bagi mereka yang telah menerima vaksin sebelumnya.
Pemberian vaksin booster juga telah dilakukan di 120 negara di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved