Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
UNTUK mengantisipasi lonjakan pasien covid-19, manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran menambah kapasitas 2.000 bed. Dengan demikian RSDC Wisma Atlet Kemayoran sanggup menampung 7.937 pasien.
Kesiapan untuk menambah kapasitas diputuskan manajemen RSDC WIsma Atlet Kemayoran saat menggelar Morning Report yang berlangsung Minggu (13/6).
Morning Report adalah rapat rutin harian di rumah sakit covid-19 terbesar di Indonesia tersebut untuk mengambil kebijakan terhadap dinamika penanganan pasien.
Morning Report dipimpin langsung Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen TNI Tugas Ratmono. Rapat diikuti perwakilan seluruh unit manajemen. Jika biasanya berlangsung beberapa jam, rapat kali berlangsung hingga sore hari mengingat permasalahannya yang cukup pelik.
“Kita menyiapkan tambahan sekitar 2.000 bed dan sudah bisa digunakan secepatnya,” kata Tugas Ratmono, yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.
Penambahan kapasitas merespon dinamika akhir-akhir ini. Jumlah pasien terus bertambah setiap harinya. “Hari ini saja pasien yang masuk 537 orang sehingga total pasien saat ini sudah 4.837 orang,” ungkap Tugas.
Penambahan kapasitas dilakukan dengan memaksimalkan setiap unit apartemen/rusunawa di tower 4,5, dan 7. “Setiap unit kita maksimalkan daya tampungnya jadi tiga pasien terutama pasien kategori gejala ringan. Tadinya maksimal hanya 2 pasien,” ujarnya.
Sedangkan tower 6 lebih difokuskan untuk menangani pasien bergejala sedang.
Sementara tower 8 di Pademangan difungsikan untuk isolasi WNI yang baru tiba dari luar negeri.
Dengan penambahan kapasitas hingga 7.937 orang, manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga mengajukan tambahan 150 dokter dan 300 perawat.
“Dalam konsep penanganan pasien Covid-19 itu ada tracing, testing, dan treating. Nah kita dibagian hilir yaitu treating akan menyiapkan diri semaksimal mungkin untuk merawat pasien. Tujuannya untuk melindungi masyarakat dari infeksi covid-19 dan memutus mata rantai penularan,” terang ahli saraf kenamaan Indonesia tersebut.
Lebih lanjut dokter militer asal Kebumen tersebut menyatakan manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran sudah beberapa kali menghadapi situasi lonjakan pasien covid-19 yaitu 5.080 pasien pada 27 September 2020 dan 5.036 pada 24 Januari 2021. “Kita berharap tidak ada lonjakan pasien, tetapi kita tetap harus menyiapkan diri demi merawat pasien covid-19 dan ketenangan masyarakat lebih luas,” tambahnya. (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved