Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Geliat Museum of Toys di Tengah Pandemi Covid-19

Mediaindonesia.com
06/5/2021 14:40
Geliat Museum of Toys di Tengah Pandemi Covid-19
Salah satu ruang pameran di Museum of Toys.(Dok.MOT)

MUSEUM of Toys yang di dirikan sejak Desember 2018, merupakan sebuah inisiatif dari Win Satrya, Deasy Sutanto & Heliandi Saputra untuk memperkenalkan Art Toys atau biasa juga di sebut dengan Designer Toys dari seluruh dunia. Ribuan koleksi pribadi Win Satrya di perlihatkan dan di display untuk dinikmati khalayak.
 
Museum of Toys yang juga dikenal sebagai MOT memulai aktif pada 2019 pada ajang pertama mereka di Aksara, Kemang dengan tema MOT Moment dan  acara itu menjadi titik awal  MOT untuk mengembalikan dunia Art Toys di Indonesia yang sempat padam.

Baca juga: Enam Museum di Surabaya Beroperasi Lagi dengan Prokes Ketat
 
Selanjutnya MOT mendapatkan banyak dukungan dari berbagai para pelaku skena kreatif yang berbeda beda, seperti Seni Rupa, Graffiti, skateboard, tattoo artist bahkan Sneakers dan outfit.
 
Selain sebagai Museum, MOT juga mulai mempernalkan platform kanvas baru yaitu 3 dimensi blank canvas. Pertama kali nya MOT mengeluarkan platform Blank Canvas 3 dimensi Bersama Jakarta Sneakers Day ( JSD ) dengan nama Dead Stock dan berkolaborasi dengan lebih dari 30 para pelaku seni mulai dari seni rupa, hingga illustrator dan dipamerkan di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat pada July 2019.
 
MOT mengenalkan sebuah karya seni dalam media yang baru yaitu material Vinyl berkolaborasi dengan Artist Graffiti top Jakarta yaitu yang dikenal dengan “Darbotz” yang melaunching untuk pertama kali nya “Monsterball Totem” Art Toys Vinyl pada acara ART Jakarta 2019.
 
MOT yang dengan visi nya untuk mengenalkan Indonesia kepada dunia melalui platform Art Toys mengusung #proudlymadeinindonesia mulai memproduksi karya anak bangsa untuk pertama kali nya di Indonesia.

“Di dalam setiap produk kami akan selalu tercantum proudly made in Indonesia” ujar Win Satrya. Ia berharap produk bangga buatan Indonesia akan mendunia melalui media Art Toys.
 
Pandemi covid-19 yang melanda dunia sempat membuat MOT mengalami juga kesulitan di dalam pergerakkan nya untuk memajukan perekonomian kreatif di Indonesia, dan melalui banyak dukungan dari banyak pihak MOT bisa Kembali untuk mengembalikan gairah kreatif di Indonesia.
 
Pada awal 2021 ini dengan exhibition yang di laksanakan di Ashta District 8 Senopati, MOT kembali memperkenalkan sebuat platform blank canvas 3 dimensi bernama Namue karya anak bangsa Gilang Ayyobbi dengan karakter orangutan yang didukung oleh salah satu perbankan di Indonesia dan berkolaborasi dengan 70 para pelaku seni di Indonesia masih kita nikmati sampai Juni 2021 dengan tema 'The Habitat di mana publik di ajak untuk peduli dengan lingkungan.
 
Pada akhir pekan ini di lokasi yang sama yaitu Ashta Distict 8, MOT Kembali  Bersama dengan Cans Gallery mengajak 6 para pelaku seni yaitu Darbotz, Arkiv Vilmansa, Muklay, Okyrey Montha, Abell Octovan, Mochtar Sarman untuk melakukan Exhibiton nya dengan platform 2 dimensi dan 3 dimensi.

“Pada event ini kami sangat berharap perekonomian kreatif dapat kembali bergairah, kembali bangkit dari keterpurukan dan masyarakat Indonesia pun dapat kembali menikmati karya anak Indonesia” ujar Heliandi pada acara pembukaan exhibiton bertema Happy Toygether.

“Sekaligus kami Kembali mengembalikan visi kami untuk menjadi jendela dunia yaitu Indonesia untuk dunia,” tambahnya. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya