Tugu Sepeda Dikritik, Wagub DKI: Biaya Sudah Dikaji Konsultan

Hilda Julaika
10/4/2021 08:56
Tugu Sepeda Dikritik, Wagub DKI: Biaya Sudah Dikaji Konsultan
Pekerja menyelesaikan pembangunan Tugu Sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.(ANTARA/Reno Esnir)

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah membangun tugu sepeda di Jl Sudirman, Jakarta Pusat, dengan biaya relarif besar yaitu Rp800 Juta. Pembangunan itu pun dinilai DPRD DKI mengabaikan prioritas pengalokasian anggaran.

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengonfirmasi bahwa anggaran Rp800 juta tersebut adalah hasil perhitungan pihak konsultan. Ia pun mengatakan dana tersebut diperoleh dari pihak ketiga bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.

"Semua tentang biayanya sudah dikaji dan diteliti oleh konsultan. Tentu semua mengenai harga ada standar yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Jadi nanti silahkan ditanya ke konsultan kenapa biayanya Rp800 juta," kata Ariza, sapaan akrabnya, di Balai Kota Jakarta, Jumat (9/4) malam.

Baca juga: DPRD Pertanyakan Tugu Sepeda Senilai Rp800 Juta di Sudirman

Menurutnya, biaya tersebut juga mempertimbangkan untuk menghargai para seniman. Karena akan membangun sebuah ikon yang mempercantik kota. Sehingga bisa menarik perhatian dan sekaligus menjadi tempat selfie bagi kaum milenial.

Selain itu, Ariza juga menyebut ikon Tugu Sepeda ini dibangun sebagai bentuk penghargaan untuk para pesepeda di DKI. Ke depannya, tren bersepeda tidak hanya menjadi alat rekreasi melainkan sebagai transportasi sehari-hari.

"Kami sudah membangun jalur tiap tahun. Kami tambah tahun ini 80 km. Kemudian, di jalur Thamrin-Sudirman juga kita bangun yang lebih permanen dan lebih baik lagi. Mari kita dukung masyarakat untuk menggunakan sepeda untuk aktivitas sehari-sehari," ujarnya.

Ariza juga menyebut setiap program memiliki alokasi anggaran masing-masing. Termasuk pembangunan Tugu Sepeda ini. Karenanya, ia mengklaim sudah ada alokasi yang disebutnya proporsional.

"Semua kan ada alokasinya, pendidikan, sosial, kesehatan, olahraga, agama semua dialokasikan. Tentu alokasinya sangat proporsional. Kita memperhatikan sumber pendanaan dari mana, dari pihak ketiga bukan dari APBD , partisipasi dari swasta dan kita alokasikan sesuai dengan peruntukannya," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya