Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi selama beberapa hari ke depan, hingga tanggal 25 Februari 2021. Pasalnya, berdasarkan prediksi BMKG, hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia, ternasuk Jabodetabek.
"Hari ini kita harus waspada karena puncak musim penghujan masih berlangsung dari Februari sampai awal Maret. Intensitas hujan masih lebat. Lalu pada tanggal 22 intensitas hujan akan menjadi ringan. Selanjutnya, kita harus waspada pada 23 dan 24 mendatang. Hujan intensitas lebat hingga sangat lebat ini akan merata di seluruh wilayah Indonesia," kata Dwikorita dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara daring, Sabtu (20/2).
Ia menjelaskan, tingginya intensitas hujan di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Jabodetabek disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, yakni pada tanggal 18 hingga 19 Februari termonitor adanya aktivitas ruakan udara yang cukup signifikan dari Asia. Hal itu kemudian mengakibatkan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
Kedua, adanya aktivitas gangguan atmosfer di zona ekuator. Gangguan ini mengakibatkan adanya perlambatan dan pertemuan angin dari arah utara dan barat di atas Jabodetabek.
"Angin dari arah Asia, dengan dari arah Samudera Hindia, bertemu saling menghambat di situlah terjadinya peningkatab intensitas pembetukan awan-awan hujan yang terkondensasi terbentuk awan hujan," jelasnya.
Ketiga, adanya tingkat labilitas dan kebasahan udqra di sebagian besar Jawa bagian barta yang tinggi mengakibatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Jabodetabek.
"Terakhir terpantau adanya daerah pusat tekanan rendah di Australia bagian utara yang menbuat pola konvergensi di sebgaian besar wilayah jawa. Hal ini berkontribusi dalam peningkatan pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah jawa khsususnya Jabodetabek," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, meskipun tahun ini terjadi hujan dengan intensitas tinggi, namun lebih rendah dibanding tahun 2020.
Mengingat adanya potensi bencana hidrometeorologi, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada.
"Masyarakat harus tetap tenang namun waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditumbulkan seperti banjir, banjir bandang, longsor, pohon tumbang dan jalan licin," ujar Guswanto.
"Pantau informasi cuaca pada otiritas resmi dan mohon beradaptasi menyesuaikan kegiatan kita dengan prediksi dan peringatan dini cuaca demi keselamatan kita bersama," pungkasnya. (OL-4)
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota. D sisi lain, inovasi pun perlu kajian matang agar tidak mandek di tengah jalan.
Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
Sapto mengatakan, awalnya pihak berusaha menghubungi pemilik rumah namun tak membuahkan hasil. Begitu pula kepada para penyewa sebelumnya yang juga tidak kooperatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved