Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Intensitas Hujan Masih Tinggi, BMKG: Masyarakat Waspada Banjir

Atalya Puspa
20/2/2021 15:46
Intensitas Hujan Masih Tinggi, BMKG: Masyarakat Waspada Banjir
Masyarakat mengungsi karena rumah kebanjiran(Antara)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi selama beberapa hari ke depan, hingga tanggal 25 Februari 2021. Pasalnya, berdasarkan prediksi BMKG, hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia, ternasuk Jabodetabek.

"Hari ini kita harus waspada karena puncak musim penghujan masih berlangsung dari Februari sampai awal Maret. Intensitas hujan masih lebat. Lalu pada tanggal 22 intensitas hujan akan menjadi ringan. Selanjutnya, kita harus waspada pada 23 dan 24 mendatang. Hujan intensitas lebat hingga sangat lebat ini akan merata di seluruh wilayah Indonesia," kata Dwikorita dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara daring, Sabtu (20/2).

Ia menjelaskan, tingginya intensitas hujan di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Jabodetabek disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, yakni pada tanggal 18 hingga 19 Februari termonitor adanya aktivitas ruakan udara yang cukup signifikan dari Asia. Hal itu kemudian mengakibatkan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

Kedua, adanya aktivitas gangguan atmosfer di zona ekuator. Gangguan ini mengakibatkan adanya perlambatan dan pertemuan angin dari arah utara dan barat di atas Jabodetabek.

"Angin dari arah Asia, dengan dari arah Samudera Hindia, bertemu saling menghambat di situlah terjadinya peningkatab intensitas pembetukan awan-awan hujan yang terkondensasi terbentuk awan hujan," jelasnya.

Ketiga, adanya tingkat labilitas dan kebasahan udqra di sebagian besar Jawa bagian barta yang tinggi mengakibatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Jabodetabek.

"Terakhir terpantau adanya daerah pusat tekanan rendah di Australia bagian utara yang menbuat pola konvergensi di sebgaian besar wilayah jawa. Hal ini berkontribusi dalam peningkatan pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah jawa khsususnya Jabodetabek," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, meskipun tahun ini terjadi hujan dengan intensitas tinggi, namun lebih rendah dibanding tahun 2020.

Mengingat adanya potensi bencana hidrometeorologi, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada.

"Masyarakat harus tetap tenang namun waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditumbulkan seperti banjir, banjir bandang, longsor, pohon tumbang dan jalan licin," ujar Guswanto.

"Pantau informasi cuaca pada otiritas resmi dan mohon beradaptasi menyesuaikan kegiatan kita dengan prediksi dan peringatan dini cuaca demi keselamatan kita bersama," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik