Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PASAR Tugu yang merupakan salah satu pasar tradisional di Pusat Kota Depok dalam kondisi tak layak karena telah berusia 39 tahun. Pasar Tugu yang terletak di pinggir Jalan Raya Bogor, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, mudah rusak dan terkesan kotor atau kumuh.
Menurut para pedagang, pasar tersebut belum pernah tersentuh oleh perbaikan dari pemerintah setempat, padahal kondisi bangunan sudah tua dan atap mulai bocor.
Legot, pedagang sayur mayur, menyebutkan, kondisi Pasar Tugu seharusnya menjadi perhatian pemerintah.
"Atapnya sudah bocor, kalau hujan kita basah. Bagaimana ya sudah tua sejak di bangun 39 tahun yang lalu sampai sekarang belum pernah diperbaiki," ujar Legot, Jumat (12/2).
"Saya di sini sudah lama jualan sejak dibuka pasar ini, makanya saya tahu persis kondisi pasar ini," imbuhnya.
Baca juga: Telan Rp73,8 M, Revitalisasi Pasar PON Trenggalek Rampung
Sementara itu, Kepala Seksi Sarana Prasarana Dinas Perdagangan Kota Depok Median Zahedi didampingi Kepala UPTD Pasar Tugu Ikhwan Suryadi Nasution mengatakan Pemerintah Kota Depok berencana merevitalisasi Pasar Tugu. Pasar ini akan dikembangkan jadi pasar berkonsep modern.
Namun revitalisasi, bisa terlaksana apabila kontrak kerja sama antara Pemerintah Kota Depok dengan para pedagang Pasar Tugu berakhir tahun 2023.
"Kerja sama pemanfaatan bangunan sisanya masih dua tahun lagi, setelah itulah kita merencanakan pemugaran modern," kata Median.
Kepala UPTD Pasar Tugu Ikhwan Suryadi Nasution menambahkan sebelumnya tahun 1982 Pasar Tugu seluas 1.890 meter persegi dikelola pedagang dan pemerintah desa.
Sejak tahun itu, Pemerintah Kota Depok tidak memungut sewa/kontrak kios maupun los hingga perjanjian pemanfaatan bangunan berakhir tahun 2023.
Bila perjanjian telah selesai atau berakhir, terang dia, revitalisasi dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan konsep pasar modern. Dengan direvitalisasi, diharapkan Pasar Tugu mampu menghadapi kompetisi yang semakin ketat.
Di sisi lain, lanjut Ikhwan, Pasar Tugu diyakini mampu menarik kembali masyarakat modern yang sempat enggan berbelanja ke pasar tersebut.
"Dengan makin ramainya Pasar Tugu kesempatan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) makin berkembang kian luas," pungkas Median.(OL-5)
Setiap keputusan investasi kini mempertimbangkan dinamika regulasi dan perkembangan teknologi.
Aksi pungli dan parkir liar di Pasar Induk Kramat Jati itu meresahkan para pedagang dan pengunjung pasar.
Di 2024, 68% usaha kecil Indonesia yang berinvestasi pada teknologi melaporkan bahwa investasi tersebut meningkatkan profitabilitas mereka.
Ketersediaan bahan pokok penting relatif masih aman. Begitu juga dengan harga cenderung stabil dan terkendali.
Selain untuk memeriksa ketersediaan bahan pangan, sidak juga demi memastikan barang yang beredar di pasaran sesuai standar
Pemerintah pusat telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani minimal sebesar Rp6.500 per kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved