Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TIM Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, sejauh ini telah menerima 155 kantong jenazah korban jatuhnya Sriwijaya Air pada Sabtu (9/1).
"Kami telah dapatkan kantong jenazah sebanyak 155 kantong jenazah dan masih proses untuk mendapatkan data-data," papar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, di RS Polri, Jumat (15/1).
Baca juga: Nakes dengan Penyakit Penyerta Bisa Divaksin, Asal....
Rusdi mengatakan tim rekonsiliasi akan menggunakan data DNA agar semakin banyak korban-korban yang teridentifikasi dan untuk memberi kepastian kepada keluarga korban.
Tak hanya itu, tim DVI Polri juga pagi ini menyerahkan satu jenazah korban ke keluarga atas nama Fadli Satrianto.
Dalam manifes, Fadly terdaftar pada manifes nomor 31. Fadly (39) merupakan warga Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur.
Sejauh ini, tim DVI Polri telah menyerahkan tiga jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182 kepada pihak keluarga masing-masing.
Sementara itu, Kepala Bidang Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi, menjelaskan pihaknya saat ini masih terus bahu-membahu melakukan proses post mortem dan ante mortem.
"Apabila jenazah tidak utuh maka kita butuh DNA jadi butuh waktu lama karena ada tahapannya," ungkapnya.
"Saya harap keluarga bersabar karena proses DVI Polri lebih baik lambat asal tepat dibanding kita terburu-buru tapi salah identifikasi," tambahnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved