Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SELURUH warga Ibu Kota diimbau untuk semakin aktif melaporkan pelanggaran dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kontrol sosial itu diperlukan untuk memastikan para pelaku usaha dan perorangan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dengan peran aktif masyarakat itu, kolaborasi dalam penanggulangan covid-19 bisa berjalan. Selain itu, upaya tersebut diyakini dapat menekan penyebaran virus mematikan itu. "Kami tunggu (laporannya). Kami ingin sekali laporan masyarakat meningkat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza di Balai Kota Jakarta, kemarin.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terang dia, akan memproses setiap laporan yang masuk melalui berbagai kanal pengaduan. Pelanggaran yang terbukti akan ditindak tegas sesuai dengan sanksi yang berlaku.
"Tidak kalah penting untuk membantu kita semua mengingatkan, atau difoto, divideokan bagi yang melanggar, laporkan kepada kami," katanya.
Menurutnya, laporan atau pengaduan bisa disampaikan melalui aplikasi Jaki (Jakarta Kini) yang dimiliki Pemprov DKI. Peran serta masyarakat tersebut, kata Ariza, akan mengubah pola pikir mereka yang melanggar sehingga dapat disiplin dan patuh terhadap aturan PSBB.
Ariza menambahkan, jumlah petugas dari Pemprov DKI sangat terbatas dalam mengawasi dan menindak pelanggaran PSBB. Termasuk, jika digabung dengan aparat keamanan dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya, jumlah aparat dengan warga yang diawasi tidak sebanding. Karena itu, dibutuhkan dukungan proaktif dari masyarakat Ibu Kota.
Menurut dia, keterlibatan aktif masyarakat merupakan cara efektif mencegah pelanggaran PSBB. "Jadi, kalau kita semua menjadi mata dari kepentingan masyarakat Jakarta, tentu tidak ada lagi warga Jakarta yang coba-coba melanggar," kata Ariza.
Hal senada dikatakan anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak. Ia mendorong penguatan RT/RW dalam pengendalian covid-19. Diharapkan, RT/RW bisa menjaga wilayah masing-masing dan ikut berkontribusi pada penekanan kasus.
Gilbert menilai permasalahan covid-19 tidak bisa diserahkan begitu saja kepada pemerintah. Adanya kesadaran dan kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan akan sangat membantu pengendalian penularan covid-19.
"Wabah ini bukan hanya urusan pemerintah, melainkan urusan bersama, masyarakat juga. Masalah tingginya kasus karena ada masyarakat yang memiliki kesadaran rendah terhadap protokol kesehatan," tukasnya.
Kampung Tangguh Jaya
Demi mencegah penyebaran covid-19 di wilayah Jakarta, Kapolda Metro Irjen Muhammad Fadil Imran mendatangi posko Kampung Tangguh Jaya di Tambora, Jakarta Barat. Fadil bersama Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mendatangi lokasi di RT05/RW 03, Roa Malaka, kemarin.
Fadil menyebut kampung tangguh akan terus didirikan di seluruh RW zona merah dan diharapkan berjalan efektif. Keberadaan kampung tangguh itu juga akan dievaluasi setiap dua minggu. "Target kita bagaimana menzerokan kasus aktif di wilayah kampung tangguh di tiap RW," tegas Fadil.
Dudung menambahkan, tujuan dirinya menyambangi Kampung Tangguh Jaya ialah melihat sejauh mana keterlibatan dan pengaruh Babinsa dan Bhabinkamtibmas terhadap masyarakat.
"Begitu juga tenaga kesehatan disiapkan di sini untuk masyarakat, baik itu suntik vitamin, swab antigen, dan rapid. Ini semua sudah disiapkan," pungkas Dudung. (Ssr/Put/Hld/Ykb/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved