Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
UPAYA meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan demi mengendalikan penyebaran covid-19 di Ibu Kota terus dilakukan. Salah satunya dengan menambah rumah sakit (RS)
rujukan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan pihaknya telah menambah tiga RS rujukan, yaitu RS Ukrida di Jakarta Barat serta RS Antam Medika dan RS
Harapan Jayakarta di Jakarta Timur. Secara keseluruhan rumah sakit rujukan covid-19 yang ada di Jakarta menjadi 101.
Pria yang karib disapa Ariza itu menambahkan, kapasitas tempat tidur isolasi untuk pasien korona kini tersisa hanya 13%. Berdasarkan data per 3 Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU sudah hampir penuh. Tingkat keterisian tempat tidur isolasi mencapai 87% dengan 6.385 pasien dari kapasitas 7.379 tempat tidur. Adapun ruang ICU diisi 762 pasien dari kapasitas total 960 ruang, atau tingkat keterisiannya 79%.
“Kita minta RS rujukan covid-19 itu untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi, kapasitas ICU, kapasitas tenaga medis, obat -obatan, dan lainnya untuk melayani pasien,” ujar Ariza, kemarin.
Selain menambah RS rujukan, Pemprov DKI juga telah mengajukan penambahan tenaga kesehatan untuk melayani pasien covid-19 kepada Kementerian Kesehatan. Saat ini, lanjutnya, ada sekitar 40 ribu tenaga kesehatan yang bekerja di Jakarta. “Kami sudah mengajukan terkait perlunya penambahan 2.767 tenaga kesehatan,” ungkapnya.
Ia mengimbau warga tidak perlu khawatir dengan ketersediaan fasilitas kesehatan di Jakarta. Ariza pun mengingatkan bahwa keberhasilan pengendalian covid-19 tidak terletak pada banyaknya fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah, tetapi bergantung pada kedisiplinan warga dalam menjalankan protokol kesehatan 3M dan tetap di rumah.
Efektivitas anggaran
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta agar anggaran penanganan covid-19 yang sudah disetujui sangat besar dalam pos anggaran belanja tak terduga (BTT) bisa digunakan sebaik mungkin.
Ia mengharapkan Pemprov DKI terbuka dan transparan dalam penanganan wabah sekaligus untuk menekan penambahan kasus. Prasetyo juga mendorong agar anggaran pemulihan ekonomi seperti bantuan sosial yang nantinya berbentuk tunai dapat langsung disampaikan kepada masyarakat.
“Kedua, masalah lonjakan. Sekarang ini mulai liburan, sudah mulai memasuki masa bekerja, masa sekolah, dan lain-lain. Saya mengimbau Pak Gubernur dan Pak Wagub dan Ibu Sekda, anggaran APBD yang diketuk kemarin sangat luar biasa dan itu harus betulbetul sampai ke masyarakat,” tandasnya. (Ssr/Put/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved