Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

HMI Depok Imbau Masyarakat tidak Mudah Terprovokasi

Mediaindonesia.com
22/12/2020 11:00
HMI Depok Imbau Masyarakat tidak Mudah Terprovokasi
Ketua HMI Cabang Depok, Bagas Kurniawan.(Dok.HMI Depok)

KETUA HMI Cabang Depok, Bagas Kurniawan mengajak seluruh pihak untuk tidak terprovokasi dan berburuk sangka kepada pemerintah. Pernyataan itu terkait polemik  kasus penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI).

Menurutnya saat ini masyarakat perlu memberikan kepercayaan kepada lembaga  negara, baik itu institusi penegak hukum, seperti kepolisian  maupun tim independen agar mereka melakukan pengusutan dengan seadil-adilnya.  Bagas pun mengajak seluruh kalangan untuk tidak berburuk sangka. Apalagi saat ini berbagai informasi tidak valid kerap begitu cepat menyebar.

Baca juga: PB HMI Adakan Rapid Test Covid-19 Gratis
 
“Di bidang hukum dan HAM,  saya rasa saat ini kita perlu mempercayakan lembaga negara,  baik itu institusi penegak hukum, seperti kepolisian, lembaga negara lain, maupun tim independen untuk melakukan pengusutan. Jadi kita tidak terprovokasi terlebih dahulu. Karena kita juga tidak saling berprasangka buruk dengan sesama," ujar Bagas.

Menurut dia dengan bergabungnya  Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) situasi dan kondisi negara sebenarnya sudah relatif stabil. Dengan begitu, kita bisa fokus bekerja. Meski demikian ia mengakui tensi sosial saat ini masih tinggi, karena itu pemerintah perlu berhati-hati agar  tidak melakukan hal yang bisa dipersepsikan sebagai bentuk ketidak-adilan dan memicu keresahan serta menimbulkan konflik.

Pemerintah juga perlu dikritisi dan dikawal jika ada kebijakan yang merugikan. Tapi pada sisi lain, kalau ada elemen masyarakat  yang jelas melakukan aksi separatisme seperti deklarasi kemerdakaan Papua perlu di tindak tegas.  

Bagas juga menyatakan masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa harus terus mengawal berbagai peristiwa yang terjadi dan terus memberikan kontribusi baik secara gagasan ataupun upaya bantuan untuk mempecepat pemulihan krisis ekonomi sebagai dampak dari pandemi  covid-19. Untuk mengatasi krisis ekonomi sebagai dampak pandemic covid-19, Bagas  mengajak seluruh elemen masyarakat bahu-membahu, bergotong royong agar dapat keluar dari krisis kesehatan dan krisis ekonomi.

Ia juga menambahkan bahwa bangsa Indonesia yang hingga kini masih  menghadapi banyak tantangan, terutama di bidang kesehatan. Sementara keberadaan  vaksin masih menunggu approval (persetujuan)  BPOM untuk kemudian  didistribusikan. Tantangan kesehatan mempunyai dampak ekonomi karena perlu mengurangi  pergerakan (mobilitas)  dan kerumunan, sehingga  permintaan dan konsumsi masyarakat  menurun, dan akhirnya banyak perusahaan yang merugi.
 
“Tidak semua orang mempunyai pekerjaan tetap dan kondisi keuangan yang kuat sampai vaksin datang karena itu kita perlu saling mengingatkan untuk disiplin menjaga 3M (memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan sabun) ketika keluar rumah dan tidak memberikan stigmanisasi negatif terhadap penderita Covid-19," ujar Bagas. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya