Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KETUA HMI Cabang Depok, Bagas Kurniawan mengajak seluruh pihak untuk tidak terprovokasi dan berburuk sangka kepada pemerintah. Pernyataan itu terkait polemik kasus penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI).
Menurutnya saat ini masyarakat perlu memberikan kepercayaan kepada lembaga negara, baik itu institusi penegak hukum, seperti kepolisian maupun tim independen agar mereka melakukan pengusutan dengan seadil-adilnya. Bagas pun mengajak seluruh kalangan untuk tidak berburuk sangka. Apalagi saat ini berbagai informasi tidak valid kerap begitu cepat menyebar.
Baca juga: PB HMI Adakan Rapid Test Covid-19 Gratis
“Di bidang hukum dan HAM, saya rasa saat ini kita perlu mempercayakan lembaga negara, baik itu institusi penegak hukum, seperti kepolisian, lembaga negara lain, maupun tim independen untuk melakukan pengusutan. Jadi kita tidak terprovokasi terlebih dahulu. Karena kita juga tidak saling berprasangka buruk dengan sesama," ujar Bagas.
Menurut dia dengan bergabungnya Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) situasi dan kondisi negara sebenarnya sudah relatif stabil. Dengan begitu, kita bisa fokus bekerja. Meski demikian ia mengakui tensi sosial saat ini masih tinggi, karena itu pemerintah perlu berhati-hati agar tidak melakukan hal yang bisa dipersepsikan sebagai bentuk ketidak-adilan dan memicu keresahan serta menimbulkan konflik.
Pemerintah juga perlu dikritisi dan dikawal jika ada kebijakan yang merugikan. Tapi pada sisi lain, kalau ada elemen masyarakat yang jelas melakukan aksi separatisme seperti deklarasi kemerdakaan Papua perlu di tindak tegas.
Bagas juga menyatakan masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa harus terus mengawal berbagai peristiwa yang terjadi dan terus memberikan kontribusi baik secara gagasan ataupun upaya bantuan untuk mempecepat pemulihan krisis ekonomi sebagai dampak dari pandemi covid-19. Untuk mengatasi krisis ekonomi sebagai dampak pandemic covid-19, Bagas mengajak seluruh elemen masyarakat bahu-membahu, bergotong royong agar dapat keluar dari krisis kesehatan dan krisis ekonomi.
Ia juga menambahkan bahwa bangsa Indonesia yang hingga kini masih menghadapi banyak tantangan, terutama di bidang kesehatan. Sementara keberadaan vaksin masih menunggu approval (persetujuan) BPOM untuk kemudian didistribusikan. Tantangan kesehatan mempunyai dampak ekonomi karena perlu mengurangi pergerakan (mobilitas) dan kerumunan, sehingga permintaan dan konsumsi masyarakat menurun, dan akhirnya banyak perusahaan yang merugi.
“Tidak semua orang mempunyai pekerjaan tetap dan kondisi keuangan yang kuat sampai vaksin datang karena itu kita perlu saling mengingatkan untuk disiplin menjaga 3M (memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan sabun) ketika keluar rumah dan tidak memberikan stigmanisasi negatif terhadap penderita Covid-19," ujar Bagas. (Ant/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved