Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Walk Out Bentuk Koreksi untuk PSI

(Hld/Medcom/J-2)
16/12/2020 04:45
Walk Out Bentuk Koreksi untuk PSI
GEDUNG DPRD JAKARTA(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI.)

AKSI meninggalkan ruangan (walk out) yang dilakukan seluruh anggota DPRD DKI peserta rapat paripurna dinilai sebagai hal wajar sekaligus bentuk koreksi terhadap Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik mengatakan aksi tersebut hanya akibat dari penolakan PSI terhadap rancangan kerja tahunan (RKT) DPRD DKI.

"Bukan kesal. Ini koreksi untuk PSI bahwa Anda sebaiknya pahami dulu aturan itu," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, kemarin.

Ia mengingatkan bahwa fraksi merupakan perpanjangan dari partai sehingga sudah seharusnya keduanya satu suara. Namun, PSI justru cenderung berbeda. Kelak, terang dia, DPRD DKI mungkin akan mempertahankan tiap keputusan fraksi apakah sesuai dengan suara partai.

"Karena apa yang dia (fraksi) suarakan belum tentu disetujui partainya. Ketika tidak disetujui partainya, menjadi bertolak belakang. Kita tak mau ketika di dalam dia sepakat, tetapi tiba-tiba besok bunyinya lain."

Secara terpisah, Ketua Fraksi PSI DKI Idris Ahmad mengaku menghargai segala perbedaan sikap dan pandangan.

Rapat paripurna, terang dia, ialah forum terbuka dan masing-masing bebas menyampaikan pesan.

Seluruh anggota DPRD DKI Jakarta, selain Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (F-PSI), meninggalkan ruang rapat paripurna. Pemandangan itu terjadi saat PSI hendak membacakan pandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Perda 1/2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi, Senin (14/12).

Aksi itu diawali protes yang disampaikan anggota DPRD DKI dari Fraksi Golkar, Jamaludin. Dia mempertanyakan apakah pandangan umum yang disampaikan Fraksi PSI sudah disetujui DPW PSI. Sebelumnya F-PSI menyetujui rancangan RKT DPRD DKI. Namun, hal tersebut justru dibantah DPW PSI.

Jamaludin kemudian keluar dari Ruang Rapat Gedung DPRD DKI. Setelah pemimpin sidang Mirsan Samsuri menanyakan siapa lagi yang hendak keluar, anggota dewan dari fraksi-fraksi lain juga ikut berdiri meninggalkan kursi. Walhasil, di ruang paripurna hanya tersisa anggota Fraksi PSI dan pimpinan DPRD DKI. (Hld/Medcom/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya