Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
WAKIL Ketua DPRD DKI M Taufik mengakui aksi walk out seluruh partai saat Fraksi PSI membacakan pandangan umum Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR-PZ) dilakukan secara spontan.
"Ya spontan saja atraksi semua keluar," kata Taufik yang merupakan politikus Gerindra di Gedung DPRD DKI, Senin (14/2).
Baca juga: PSI Desak DPRD DKI Kebut Pembahasan APBD 2020
Menurutnya, aksi walk out ini adalah bagian dari koreksi atas keputusan yang diambil Fraksi PSI DPRD DKI atas pandangan umum Raperda RDTR-PZ. Agar kejadian sebelumnya terkait anggaran Rencana Kerja Tahunan (RKT) diharapkannya tak terulang lagi.
"Saya kira ini bagian dari koreksi karena fraksi itu kepanjangan tangan partai mestinya suara fraksi adalah suara partai. Jangan fraksinya bersuara A kemudian partainya bersuara B. Akhirnya mana yang dipegang ini kan bagian dari koreksi aturannya begitu aturannya adalah fraksi perpanjangan tangan partai," paparnya.
Sebelumnya, para anggota DPRD DKI Jakarta mendadak melakukan aksi walk out saat Fraksi PSI menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR-PZ). Hal ini dilakukan saat Rapat Paripurna terkait raperda tersebut.
Aksi walk out ini diawali oleh Anggota DPRD Fraksi Golkar Jamaludin. Aksi walk out terjadi pada pukul 13.10 WIB.
Jamaludin sendiri mengakui keputusan walk out adalah keputusan yang diambilnya sendiri. Alias bukan sikap partai Golkar. Hal ini dilakukan lantaran Fraksi PSI DPRD DKI dinilainya tidak konsisten dalam mengambil keputusan.
"Karena tidak konsistennya mereka. Makanya tadi saya minta mandat. Kamu baca ini sudah ada mandat belum. Jangan nanti ketika kamu udah baca partai kamu enggak setuju," kritiknya.
Baca juga: Nasdem Tolak Usul PSI agar DPRD DKI Interpelasi Anies
Bukan tanpa alasan, sebelumnya Fraksi PSI menyetujui rancangan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) DPRD DKI. Namun, hal tersebut lalu dibantah oleh DPW PSI.
"Kalau memang tidak terjadi apa yang sudah disepakati tidak diakui oleh partainya kalau memang tidak, saya tidak akan bersedia mendengarkan. Saya akan keluar," kata Jamaludin saat mengajukan interupsi rapat di Gedung DPRD DKI, Senin (14/12). (Hld/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved