Wika dan Waskita Ikut Dilibatkan dalam Proyek LRT

PENGERJAAN proyek kereta ringan (LRT/light rail transit) akan melibatkan dua perusahaan konstruksi pelat merah lainnya, yaitu PT Wijaya Karya dan PT Waskita Karya. Kedua perusahaan tersebut menggandeng PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Adhi Karya yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai penyelenggara proyek.

“Jakpro akan join dengan Wijaya Karya, Adhi Karya, dan Waskita Karya,” ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (24/3).

Keikutsertaan Waskita dan Wika merupakan upaya percepatan pemerintah mencapai target pembangunan LRT sebelum gelaran olahraga internasional Asian Games 2018. Pemerintah DKI mengalokasikan anggaran triliunan rupiah untuk pengerjaan proyek di wilayah ibu kota. "Wijaya Karya kita siapin Rp1 triliun dan Rp 4 triliun di Jakpro,” kata dia.

Setidaknya terdapat sembilan koridor LRT yang akan dibangun di dalam kota Jakarta. Peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek LRT rencananya akan dilakukan pada April 2016. ”April ini sudah bisa ground breaking, tapi paling kalau mundur jadinya Mei,” kata Ahok.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pemerintah pusat dan pemerintah DKI menyepakati spesifikasi rel proyek LRT. Spesifikasi rel proyek LRT akan menggunakan rel standar internasional seperti yang permintaan pemerintah DKI.

Menurut Jonan, pembangunan fasilitas LRT sepanjang 83 kilometer menjadi tanggung jawab –pemerintah DKI. Sedangkan sisanya, ruas sepanjang 12 kilometer akan dibebankan kepada APBN. Dengan demikian, proyek LRT akan mengintegrasikan Jakarta dengan Bogor, Depok, dan Bekasi. “Tapi yang menyediakan depo segala macam itu tetap DKI Jakarta,” ujar Jonan. (X-2)