Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KETUA Panitia Khusus (Pansus) Banjir DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengatakan anggaran banjir harus difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang berdampak pada peningkatan kapasitas air tertampung. Jika tidak, sudah dipastikan banjir akan tetap ancaman rutin bagi DKI Jakarta setiap tahun.
"Saya selaku ketua pansus tidak bosan-bosannya mengingatkan anggaran harus difokuskan ke pembangunan infrastruktur yang tentu dampaknya meningkatkan kapasitas daya tampung air," kata Zita di Jakarta, kemarin.
Menurut Zita, kapasitas sungai saat ini di Jakarta hanya total 950 meter kubik per detik. Karena itu, rata-rata debit air (banjir) tahunan mencapai 2.100-2.650 meter kubik per detik. "Jadi, fokus di situ saja." ujar Zita.
Dia menambahkan, Pemprov DKI juga dinilai perlu meningkatkan perluasan lahan hijau dan lahan resapan air.
Menurut Zita, ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta kini hanya 9,98%. Padahal, luasan RTH yang dibutuhkan untuk menyerap air sebesar 30%.
Karena itu, Zita mengkritik Pemprov DKI yang berencana mengandalkan sumur resapan. Nyatanya, jumlah sumur resapan di Jakarta hanya 1.772 titik. Padahal, jumlah sumur resapan yang dibutuhkan sebanyak 1,8 juta titik.
"Tentu itu hal yang mustahil untuk menghilangkan genangan dalam 6 jam. Ada beberapa rekomendasi lainnya yang lengkap sedang disusun Pansus Banjir dan segera insya Allah selesai bulan ini," ujar Zita.
Zita pun menilai Pemprov DKI mulai sadar dan serius dalam menangani permasalahan banjir. Hal itu terlihat dari postur anggaran banjir pada 2021, mayoritas digunakan untuk pembangunan infrastruktur banjir.
Dengan kondisi itu, lanjut Zita, manfaat dari program penanganan banjir baru bisa dirasakan dua sampai tiga tahun ke depan.
Sementara itu, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan anggaran untuk penanganan banjir yang disiapkan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah(APBD) 2021 mencapai Rp4,05 triliun.
Besaran dana tersebut diterima dari pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar sebesar Rp3,1 triliun, sedangkan sisanya dari APBD DKI Jakarta.
"Karena memang masalah di Jakarta itu ada tiga, yakni macet, banjir, dan pandemi covid-19. Untuk banjir ini, saya minta komitmennya untuk kerja yang betul," ujar Prasetio.
Nantinya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga DKI untuk penanganan banjir. Upaya tersebut dilakukan agar banjir yang diakibatkan program revitalisasi trotoar di sejumlah wilayah di Jakarta tidak terulang.
Kepala Dinas SDA DKI Juaini menjelaskan sebagian besar dari anggaran banjir tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan seperti dalam proyek pelebaran kali dan pembangunan waduk.
Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk pembangunan dan rehabilitasi sistem polder pengendali banjir, revitalisasi pompa pengendali banjir, dan pembangunan tanggul pengaman pantai (NCICD A).
Berikutnya ialah pembangunan drainase vertikal, perencanaan dan pengembangan flood supporting information system, dan penataan kawasan Kota Tua. (Ssr/Hld/J-1)
Sebanyak 16 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 30-80 cm. Banjir Jakarta Timur terjadi karena luapan Sungai Ciliwung.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
TINGGINYA intensitas hujan yang terjadi sejak Minggu (3/8) malam menyebabkan banjir bandang dan longsor menerjang Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Purbalingga dan Banyumas, Jawa Tengah, mengakibatan sejumlah bencana pada Minggu malam (3/8).
Asisten pembangunan DKI diminta agar merapikan dan mengelola dengan baik sepanjang sungai Ciliwung. Dengan begitu, bisa dijadikan tempat warga menikmati kota pada akhir pekan
Berdasarkan pendataan BPBD Kota Cimahi, ada 11 rumah dan satu sekolah yang terdampak banjir di Kelurahan Utama
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved