Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PEMBONGKARAN Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Bank Indonesia telah dilakukan dengan lancar dan sukses, yang berlangsung dari 4-20 September 2020 lalu. Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan tahap konstruksi selanjutnya yang akan dilakukan adalah pembongkaran Halte Trans-Jakarta Bank Indonesia sebagai persiapan dari pembangunan struktur Stasiun Thamrin.
"Untuk memastikan pelanggan Trans-Jakarta yang menggunakan halte Bank Indonesia tetap terlayani, dua halte Trans-Jakarta sementara sebagai pengganti halte Bank Indonesia akan dibangun. Pembangunan kedua halte sementara tersebut akan berlangsung mulai dari 17-25 Oktober 2020," ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/10).
Baca juga: Bapenda Beri Relaksasi Pajak PBB-P2
Kedua halte sementara Trans-Jakarta ini akan berada di depan Thamrin 10 Food & Creative Park untuk pelanggan Trans-Jakarta yang ingin melakukan perjalanan ke arah Blok M, dan di depan Bank Indonesia untuk arah Kota. Pemilihan lokasi tersebut telah dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan pelbagai pihak terkait seperti, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan PT Transportasi Jakarta sendiri.
Desain fisik kedua halte pengganti tersebut akan dibangun seperti halte permanen, dan sesuai dengan standar pelayanan minimum untuk Halte Trans-Jakarta.
Untuk mendukung pekerjaan pembangunan halte sementara Trans-Jakarta tersebut di atas, diperlukan manajemen rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan pada 17-25 Oktober 2020, mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB, di depan Thamrin 10.
Food & Creative Park dan di depan Bank Indonesia, dengan detail sebagai berikut:
1. Jalan M.H Thamrin di depan Thamrin 10 Food & Creative Park arah Blok M dan Jalan M.H Thamrin di depan Bank Indonesia arah Kota, yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur TransJakarta (4+1), akan menjadi 2 lajur kendaraan regular dan 1 lajur TransJakarta (2+1), karena terjadi pengurangan 2 lajur kendaraan regular.
2. Rambu-rambu lalu lintas dan barriers akan dipasang sebelum pekerjaan dimulai. PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama dengan kontraktor pelaksana (Shimizu-Adhi Karya Joint Venture) senantiasa mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan kerja dalam setiap pekerjaan.
"PT MRT Jakarta (Perseroda) memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek MRT Jakarta Fase 2. Selain itu, kami juga berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memerhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas konstruksi di lapangan," tandasnya.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved