Aktivitas Pasar Masih Abai Protokol Kesehatan

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
04/10/2020 14:10
Aktivitas Pasar Masih Abai Protokol Kesehatan
Pedagang di Pasar Kebayoran Baru tidak menggunakan masker saat melayani pembeli.(MI/Fransisco Carolio)

PANDEMI covid-19 sudah berlangsung cukup lama, namun masih banyak masyarakat yang enggan mematuhi protokol kesehatan.

Seperti yang terlihat di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, yang dipadati pembeli sejak pagi. Kerumunan antara pembeli dan penjual pun memenuhi area jalur setapak pasar.

Di tengah kerumunan, seorang pedagang bernama Ilham (27) tampak santai bercakap-cakap dengan pedagang lain tanpa menggunakan masker. Padahal, dirinya tahu bahaya covid-19 masih mengintai. Begitu juga dengan kebijakan Pemprov DKI yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca juga: Anies Tak Paksa Bodetabek Ikuti PSBB Jakarta

Dari pantauan Media Indonesia, tidak ada pengecekan suhu yang dilakukan pengelola pasar kepada penjual dan pembeli. Soal penggunaan masker, masih banyak pedagang yang menggantungkan maskernya di leher.

Sementara itu, pembeli tampak jauh lebih disiplin. Hampir semua pembeli yang berbelanja di dalam area pasar menggunakan masker. Namun, mereka masih abai terhadap imbauan menjaga jarak.

Kondisi ini semakin diperparah dengan tidak adanya pengawasan dari Gugus Tugas Covid-19 setempat. Ilham mengaku tidak mengetahui bahwa banyak pedagang dan pembeli yang menjadi korban covid-19.

"Biasanya pasar tidak seramai sekarang. Memang hari Minggu jadi ramai yang beli kebutuhan sehari-hari," papar Ilham saat ditemui, Minggu (4/10).

Belum lama ini, dua pedagang di Pasar Ciplak Setiabudi, Jakarta, yang terkonfirmasi positif covid-19 dinyatakan meninggal dunia. Sementara empat pedagang lain yang positif covid-19 masih dalam perawatan.

Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan masih banyak pasar yang tidak menerapkan protokol kesehatan selama pandemi. Kondisi ini menjadi salah satu kendala untuk memutus rantai penyebaran covid-19.

Baca juga: Waspada Klaster Covid-19 dari Pasar Tradisional

Padahal kasus covid-19 di Indonesia terus meningkat. Lebih dari 290 ribu orang terinfeksi covid-19 dan sekitar 11 ribu orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim telah mengatur alur pergerakan di pasar. Tujuannya, mencegah pasar sebagai klaster baru penyebaran covid-19.

“Di semua pasar nanti dijalankan pemeriksaan sebelum masuk. Jalur lalu lalang orang akan diatur supaya satu arah," pungkas Anies.

Namun, penerapan di lapangan tidak sesuai dengan harapan. Aktivitas pasar tradisional masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya