Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PANDEMI covid-19 sudah berlangsung cukup lama, namun masih banyak masyarakat yang enggan mematuhi protokol kesehatan.
Seperti yang terlihat di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, yang dipadati pembeli sejak pagi. Kerumunan antara pembeli dan penjual pun memenuhi area jalur setapak pasar.
Di tengah kerumunan, seorang pedagang bernama Ilham (27) tampak santai bercakap-cakap dengan pedagang lain tanpa menggunakan masker. Padahal, dirinya tahu bahaya covid-19 masih mengintai. Begitu juga dengan kebijakan Pemprov DKI yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca juga: Anies Tak Paksa Bodetabek Ikuti PSBB Jakarta
Dari pantauan Media Indonesia, tidak ada pengecekan suhu yang dilakukan pengelola pasar kepada penjual dan pembeli. Soal penggunaan masker, masih banyak pedagang yang menggantungkan maskernya di leher.
Sementara itu, pembeli tampak jauh lebih disiplin. Hampir semua pembeli yang berbelanja di dalam area pasar menggunakan masker. Namun, mereka masih abai terhadap imbauan menjaga jarak.
Kondisi ini semakin diperparah dengan tidak adanya pengawasan dari Gugus Tugas Covid-19 setempat. Ilham mengaku tidak mengetahui bahwa banyak pedagang dan pembeli yang menjadi korban covid-19.
"Biasanya pasar tidak seramai sekarang. Memang hari Minggu jadi ramai yang beli kebutuhan sehari-hari," papar Ilham saat ditemui, Minggu (4/10).
Belum lama ini, dua pedagang di Pasar Ciplak Setiabudi, Jakarta, yang terkonfirmasi positif covid-19 dinyatakan meninggal dunia. Sementara empat pedagang lain yang positif covid-19 masih dalam perawatan.
Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan masih banyak pasar yang tidak menerapkan protokol kesehatan selama pandemi. Kondisi ini menjadi salah satu kendala untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
Baca juga: Waspada Klaster Covid-19 dari Pasar Tradisional
Padahal kasus covid-19 di Indonesia terus meningkat. Lebih dari 290 ribu orang terinfeksi covid-19 dan sekitar 11 ribu orang meninggal dunia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim telah mengatur alur pergerakan di pasar. Tujuannya, mencegah pasar sebagai klaster baru penyebaran covid-19.
“Di semua pasar nanti dijalankan pemeriksaan sebelum masuk. Jalur lalu lalang orang akan diatur supaya satu arah," pungkas Anies.
Namun, penerapan di lapangan tidak sesuai dengan harapan. Aktivitas pasar tradisional masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan.(OL-11)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
KETUA Satgas covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Erlina Burhan, menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi ke-4 atau booster ke-2.
Achmad menyebut bahwa pemberian uang jasa pelayanan medis Covid-19 tidak berpedoman pada aturan yang berlaku
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Kasus covid-19 di Indonesia bertambah 565 pada Minggu, 9 April 2023. Total kasus konfirmasi positif di Indonesia mencapai 6.751.168 orang.
Coba ingat-ingat lagi wajah orang terdekat kita yang telah tiada. Begitu pula deretan angka yang hingga kini masih terpampang di laman situs covid19.go.id. Mereka bukan statistik belaka.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
DINKES Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, mewaspadai penularan Mycoplasma Pneumonia dalam suasana Natal dan pergantian tahun dengan menerbitkan surat edaran.
KETUA MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah kembali menerapkan wajib masker di masyarakat seiring munculnya virus korona BA.2.86 atau subvarian Pirola.
ADANYA relaksasi atau pelonggaran pemakaian masker dan rencana masa transisi dari pandemi menuju endemi setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan masyarakat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved