Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Isu Penurunan Tanah Bayangi Pembangunan MRT Fase II

Putri Anisa Yuliani
22/7/2020 17:18
Isu Penurunan Tanah Bayangi Pembangunan MRT Fase II
Penumpang menunggu kedatangan kereta MRT Jakarta di stasiun.(MI/Permana)

PENURUNAN tanah menjadi isu krusial yang menghantui pengerjaan proyek pembangunan MRT Fase II rute Bundaran HI-Kota-Ancol Barat.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim, mengungkapkan masalah itu rawan terjadi di sepanjang jalur pembangunan MRT Fase II. Seperti, dari Jalan MH Thamrin, Jalan Gajah Mada, hingga ke Ancol Barat. Penurunan tanah disebabkan intrusi air laut yang sudah cukup parah.

Baca juga: Penumpang MRT Jakarta Naik 4 Kali Lipat Jadi 16 Ribu Lebih

"Kita tahu tanah semakin ke utara itu akan semakin lunak. Tidak hanya di utara, kita juga waspadai dari Jalan MH Thamrin di mana ada stasiun terpanjang di sini, yakni Stasiun Thamrin, yang mengakomodir interchange untuk rute timur-barat," papar Silvia kepada pewarta, Rabu (22/7).

Sebagai solusi, lanjut dia, perusahaan bekerja sangat hati-hati dalam memulai pembangunan infrastruktur. Pihaknya turut menggandeng konsultan dan ahli geologi untuk menilai tingkat kelunakan tanah.

"Kita gali, cek, gali, cek, gali cek. Selain untuk melihat kelunakan tanah, juga untuk melihat apakah ada cagar budaya. Karena kita akan bersinggungan dengan kawasan bersejarah di sekitar Harmoni sampai Kota Tua," jelas Silvi.

Baca juga: Pembangunan MRT Fase II Dimulai di Taman Monas

Pihaknya juga terus mengevaluasi pembangunan proyek setiap semester. Tujuannya, melihat potensi penurunan tanah di sekitar lokasi proyek. Penelitian juga akan dilakukan untuk mencermati penyebab penurunan tanah.

"Supaya lebih pasti, kita lihat apakah ini memang faktor alamiah atau faktor dari gedung sekitar juga. Lalu dari evaluasi, nanti bisa ambil keputusan jika terjadi sesuatu. Supaya kita cepat respons," pungkasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya