Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
BADAN Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengimbau masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan serta bijak dalam bertransportasi di tengah pandemi.
Kepala BPTJ Polana B Pramesti meminta masyarakat memaksa diri membangun kebiasan baru agar mengurangi resiko sebesar mungkin dari penularan covid-19.
“Transportasi pada masa pandemi tidak mungkin dapat melayani masyarakat dengan protokol kesehatan yang memadai jika demand-nya masih persis sama dengan sebelum pandemi,” ujar Polana dalam keterangan resmi, Senin (13/7).
Baca juga: Bus Alternatif untuk Penumpang KRL Jadi Reguler Mulai Agustus
Hal itu tidak lain karena kapasitas angkutan harus dikurangi agar dapat menegakkan physical distancing.
Jadi, menurut Polana, jika sebagian masyarakat ternyata sudah terbiasa bekerja dengan baik dari rumah (Work From Home) tanpa ada hambatan, ia meminta hal itu sebaiknya tetap dilanjutkan.
Ataupun jika tetap perlu ke kantor frekuensinya dapat dikurangi misalnya dari semula lima hari per minggu menjadi cukup dua hari per minggu dengan pengaturan jadwal.
Demikian pula untuk pekerjaan-pekerjaan yang menuntut datang ke tempat kerja setiap hari, pemilik kerja harus bersedia mengatur jadwal berangkat/pulang pegawainya agar tidak menumpuk pada satu waktu tertentu.
Sampai saat ini sudah cukup banyak ketentuan peraturan yang mengatur soal 'demand' ini, mulai dari Peraturan Kepala Daerah, Gugus Tugas Covid-19 hingga Peraturan Menteri, tinggal bagaimana konsistensi pelaksanaannya.
“WHO pernah menyatakan transportasi menjadi salah satu faktor potensial penularan dan penyebaran covid-19. Untuk itu, kami berjuang keras agar transportasi komuter di wilayah Jabodetabek terhindar dari hal itu, namun semua itu sulit diwujudkan tanpa partisipasi masyarakat," tutup Polana. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved