Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT TransJakarta hari ini hingga tiga bulan ke depan mulai uji coba dua unit bus listrik EV1 dengan rute Blok-M Balai Kota. Bus ini akan mengangkut penumpang dari halte-halte transit yang berada di trotoar atau mengikuti rute nonkoridor.
Dalam masa uji coba ini, bus akan beroperasi sejak pukul 10.00-22.00 WIB. Namun, Kepala Divisi Teknik dan Pengembangan Bus Listrik PT TransJakarta, Ery Priwan, mengatakan jam operasional bus listrik akan bertahap ditambah untuk menyesuaikan dengan jam operasional bus nonkoridor sesuai standar pelayanan minimum (SPM) PT TransJakarta.
Baca juga: Bus Listrik Trans-Jakarta Asal Tiongkok bukan Monopoli
"Saat ini beroperasi 10 jam. Bertahap akan ditambah menjadi 17 jam sesuai dengan jam operasional bus non BRT TransJakarta dari pukul 05.00-22.00 ditambah nanti perjalanan dari pool ke rutenya kurang lebih total 19 jam," kata Ery dalam konferensi pers di kantor pusat PT TransJakarta, Cawang, Jakarta Selatan, Senin (6/7).
Ery menyebut, sebelumnya bus dari produsen asal Tiongkok, yakni BYD itu juga akan dinilai ketahanannya dalam melaju di aspal Jakarta dengan cuaca yang panas dan kelembaban yang tinggi. Dari situ, TransJakarta akan menilai biaya perawatan yang diperlukan.
Dalam uji coba ini, Ery menyebut, akan diketahui titik kritis dari ketahanan baterai bus yang berkapasitas 324 kWh dan 135 kWh itu. Sebab, menurutnya, setiap gawai atau produk dengan mengandalkan daya dari baterai memiliki ketahanan yang berbeda-beda.
"Semisal gawai telepon genggam saya ini dari daya 100% ke 20% masih aman. Ketika sudah di bawah 20% dia langsung 'drop' alias mati. Nah, pola penurunan tenaga ini yang mau kita lihat," ujarnya.
Dari semua indikator itu, Ery mengatakan, pihaknya akan menemukan biaya keseluruhan dari operasional serta perawatan bus atau total cost of ownership (TCO).
"Dari sini akan diketahui tarif rupiah per kilometer yang bisa kita kenakan ke operator sebagai penyedia jasa layanan transportasi," ungkapnya.
Direktur Utama PT TransJakarta Sardjono, Jhony Tjitrokusumo, dalam kesempatan yang sama berharap uji coba ini berlangsung sukses. Uji coba bus listrik dengan mengangkut penumpang di rute komersil ini juga sebagai bentuk komitmen TransJakarta atas program 'Green City' yang digagas oleh Pemprov DKI.
"Ada dua bus sampel yang disediakan oleh Bakrie Autopart sebagai mitra BYD di Indonesia untuk diujicobakan oleh TransJakarta. Tentunya menyinggung bus listrik yang pertama adalah kebersihan tidak ada asap dan rendahnya kebisingan. Inilah faktor kenyamanan yang diakui oleh masyarakat. Masyarakat nyaman bila semakin rendah kebisingan yang dihasilkan," ungkap Jhony. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved