Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Sembunyi di Balik Tembok demi Hindari Petugas

Akmal Fauzi
29/4/2015 00:00
Sembunyi di Balik Tembok demi Hindari Petugas
(MI/Ramdani)
PEREMPUAN-perempuan itu kerap duduk berjejer di pinggir trotoar di Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur, atau tepat di bawah jalan layang Jatinegara hingga depan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, hampir setiap malam. Mereka ialah pekerja seks komersial (PSK) yang tengah menunggu pelanggan.

Kadang saat menghindari petugas, para PSK berpakaian minim itu bersembunyi di balik tembok-tembok pagar pembatas dengan rel kereta api. Rentang usia mereka variatif, dari remaja hingga perempuan paruh baya.

Ay, 32, salah seorang PSK yang mangkal di sana mengaku memilih menunggu pelanggannya di sana, karena tidak banyak saingan. ''Jarang ada yang muda di sini. Jadi saingan enggak banyak,'' ujarnya.

Wanita asal Indramayu itu mengaku sering kucing-kucingan dengan petugas saat dirazia."Kalau ada petugas. tinggal lari ke dalam kampung," cetusnya.

Keberadaan PSK di sana kerap meresahkan warga sekitar. Apalagi praktik prostitusi itu sudah berlangsung lama. ''Saya khawatir. Saya punya anak, suami, takut terpengaruh. Kami minta pemerintah untuk menertibkan. Jangan setengah-setengah,'' kata Sri, 42, warga Cipinang Kebemben yang tak jauh dari lokasi PSK mangkal, kemarin (Selasa, 28/4/2015).

Warga lainnya, Rizky, mengatakan para PSK biasanya membawa para pelanggan untuk berkencan di wisma-wisma sekitar. ''Di belakang stasiun Jatinegara itu ada wisma, sewanya Rp100 ribu. Itu yang belum disentuh petugas,'' ujarnya.

Atas kondisi itu, Kepala Seksi Operasi Satpol PP Jakarta Timur Agus Sidiki mengaku pihaknya sudah sering melakukan penertiban di tempat tersebut. Namun, karena lokasinya yang memiliki banyak akses, para PSK sering melarikan diri saat operasi berlangsung.

''Kendalanya saat disidak dari depan, yang mangkal di belakang langsung pada kabur naik ojek. Disidak dari belakang, dia kabur lewat depan,'' ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Agus, saat disidak, para PSK justru melakukan perlawanan. ''Jadi begitu anggota kami menyergap, ada yang melempari dengan batu, terus mereka berlari lewat rel kereta dan kabur,'' jelasnya.

Meski demikian, kata Agus, pihaknya akan terus mencari solusi untuk menertibkan para PSK di lokasi tersebut.

"Meskipun sulit, kami akan terus berupaya menertibkan para PSK tersebut," tutupnya.(J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya