Mal Grand Indonesia Buka 15 Juni, Pengunjung Dibatasi 50%

MAL Grand Indonesia (GI) bakal buka kembali pada Senin (15/6). Corporate Communications Grand Indonesia Annisa Hazarini mengungkapkan rencana tersebut atas keputusan Pemprov DKI yang mengizinkan pusat perbelanjaan beroperasi lagi setelah ditutup hampir dua bulan selama pembatasan sosial berskala besar.

Menurutnya, saat mal tersebut dibuka kembali, ada pembatasan jumlah pengunjung yang bakal diatur oleh pengelola Mal GI.

Baca juga: Pengamat Dorong Pengawasan Ganjil Genap Lewat E-TLE

"Sesuai pengumuman dari pemerintah tanggal 4 juni kemarin, rencana mal GI akan dibuka lagi tanggal 15 Juni. Dalam hal ini pihak manajemen akan memberikan arahan kepada tenant yang diantaranya pengaturan kapasitas 50% sesuai arahan pemerintah," jelas Annisa kepada Media Indonesia, Jakarta, Minggu (7/6).

Pihak tenant atau toko di dalam mal GI, kata Annisa, juga akan memberlakukan protokol buka tutup. Artinya, apabila jumlah kapasitas pengunjung di satu tenant itu sudah 50% maka tempat tersebut akan ditutup. Lalu dibuka kembali untuk pengunjung lainya.

"Dari kami akan melakukan pengawasan pelaksanaan hariannya dari tim gugus tugas yang kami bentuk sehubungan dengan penerapan protokol kesehatan," jelas Annisa.

Terpisah, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia ( APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat dalam keterangan resminya mengatakan, pembatasan kapasitas pengunjung menjadi 50% pada saat masa transisi itu sudah menjadi kesepakatan seluruh mal yang berjumlah 80 unit di Jakarta.

"Pembatasan ini terutamanya untuk menjaga kesehatan publik bisa diterima dengan baik oleh warga, karena dengan adanya masa transisi ini diharapkan Covid -19 di DKI segera dapat turun," kata Ellen.

Selain itu ia mengatakan, pada umumnya resto-resto di dlaam mal, pada Dine-In dan food court juga menata kembali kapasitas meja kursinya agar menjadi 50% .

Baca juga: Ganjil Genap Sasar Motor, Proyeksi Kebijakan Transportasi Jakarta

Tim pengendali gugus tugas covid-19 di mal serta sekuriti akan membantu mengawasi traffic pengunjung serta kewajiban pengunjung terhadap protokol kesehatan yang disyaratkan, dan mengantre.

"Saat transisi tahap 1 ini , daya serap karyawan paling banyak diperkejakan juga berkurang 50%. Artinya, ada sekitar 50% karyawan yang harus bersabar untuk dipekerjakan kembali bilamana keadaan sudah membaik, tandas Ellen. (OL-6)