Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmantoro atau yang akrab disapa Tori mendukung kebijakan pembatasan lalu lintas kendaraan pribadi dengan sistem ganjil genap.
Tori menyebut pengawasannya tidak akan sesulit yang dibayangkan. Hal tersebut terbukti tidak ada bantahan maupun keberatan dari Polda Metro Jaya terhadap rencana penerapan kebijakan itu. Artinya, kepolisian sudah memiliki cara tersendiri untuk mengawasi ganjil genap.
Baca juga: Tak Memakai Masker, Pengemudi dan Penumpang Bisa Batalkan Pesanan
Selain itu, kepolisian sebelumnya juga pernah mendukung sepeda motor dilarang memasuki jalan protokol. Kebijakan ini pernah diterapkan di akhir masa jabatan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang diteruskan oleh Mantan Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat.
"Tidak sulit juga. Buktinya polisi sangat mendukung waktu sepeda motor dilarang melintas di Jalan Jenderal Sudieman hingga Jalan Medan Merdeka Barat," kata Tori saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (7/6).
Apalagi sudah sejak tahun lalu, Polda Metro Jaya sukses menerapkan pengawasan pelanggaran lalu lintas lewat 'electronic law enforcement' (E-TLE).
Keberadaan E-TLE menurutnya bukan hanya untuk pengawasan tetapi juga perlahan memperbaiki registrasi kendaraan bermotor. Sebab, kerap kali ditemui kendaraan bermotor bodong alias tidak memiliki kelengkapan surat-surat kepemilikan dan identitas kendaraan sehingga pemiliknya menggunakan plat nomor palsu.
"Sekarang polisi sudah punya ETLE yang penggunaannya akan malah mendorong perbaikan sistem registrasi kendaraan dan penerapan ERP," ungkapnya.
Baca juga: Bangunan Liar di TPU Pondok Ranggon Dibongkar
Dalam penerapan ganjil genap nantinya, penambahan angkutan umum di ruas-ruas jalan yang diterapkan juga harus dilakukan sesuai permintaan. Kedisplinan masyarakat menjadi kunci penerapan kebijakan ini.
"Kalau tidak disiplin mau pakai teori apa saja ya tidak bakal efektif menekan penyebaran wabah," tukasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan alasan dibalik pengaktifan kembali ganjil genap ditambah dengan masuknya sepeda motor dilakukan untuk membatasi pergerakan orang untuk menekan penyebaran wabah di masa transisi. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved