Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DETASEMEN Khusus 88 Antiteror tidak mengenal lelah. Selama seminggu terakhir terus bergerak memburu pelaku yang hendak melakukan aksi teror dan berhasil menangkap tiga lagi di Serang, Banten, Senin (27/4).
"Inisial terduga teroris yang ditangkap Densus 88, yakni HS, AMA, dan Z," papar Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Asep Adisaputra di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (28/4).
Penangkapan terhadap ketiganya merupakan pengembangan kasus Surabaya dan Sidoarjo. Sebelumnya, Kamis (23/4), Densus 88 menangkap AH di Surabaya dan MH di Sidoarjo. Tim Densus 88 menganalisis karakter kegiatan AH dan MH hingga membawa mereka ke Serang. Barang bukti yang disita berupa laptop, fl ashdisk, hardisk, buku berjudul Imam Samudera, senapan angin, senjata tajam berupa golok, pisau, samurai, double stick, dan busur beserta anak panah. (Tri/J-2)
Anggota Polres Tasikmalaya membantu Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terkait penangkapan dan penggeledahan oleh Densus 88
Terduga teroris itu diringkus di kontrakan istri ketiganya di RT 001 RW 09 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
Lelaki kelahiran Padang 12 Agustus 1992 tersebut dibawa ke Rumah Tshanan Polda Metro Jaya (PMJ) guna di interogasi lebih lanjut.
Terduga teroris yang ahli merakit bom dan membuat senjata api bernama Wiji Santoso alias Patri alias Dwi, 44, ditangkap di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Izzati, Kecamatan Beji, Depok
Selama ini mereka bekerja sama dengan Mujahid Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Serta, bertugas menjadi pengirim logistik dan fasilitator pemberangkatan ke Suriah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved